Selasa, 10 Desember 2013

Laut-Daratan

Asa yang menjadi sebuah dentuman palsu
Menghampiri setiap jenaka jenaka kehidupan
Terlintas menghiraukan keabadian
Angin yang bersembah
Tak cukup untuk menjatuhkan dentumannya
Hujan yang mengiringi,
Tak biasa menemani bahkan menyendiri
Namun ku sadar,
Tahta yang diselipkan tak cukup
Untuk menggantikan sebuah penantian
Daratan yang kering
Membutuhkan basuhan air laut yang menjelma
Menjelma menjadi sosok yang sejuk
Namun air laut tak kunjung menghampiri
Untuk sekedar menyapa
Atmosfeer yang lunglai pun
Tak cukup untuk mempertahankan keadaan
Mungkin Bisu Tuli Sirna
Namun semua itu nyata bukan khayal
Sekali tindik langsung meledakkan waktu
Biasa dicari namun sulit datang
Hanya waktu yang bisa mengartikan keadaan
Tapi bukan soal waktu lagi,
justru soal Keadaan
Keadaan yang menyatukan lautan dan daratan