“Gw rasa lo emang di manfaatin deh sama Chiko!”
“Masa sih? Engga ah…,perasaan lo aja kali sel!”
Dan semua mulai berkata kalo Chiko emang manfaatin Nella, tapi dia ‘tak merasa justru sahabatnya Shella yang sangat mengerti itu.Namun lagi-lagi Nella tak percaya akan perkataan sahabatnya itu.
Nella seorang gadis cantik yang memiliki harta yang tergolong orang yang berada. Cewek ini tergolong cewe yang tomboy setelah akhirnya dia jadian dengan Chiko yang merubah dunianya dan kehidupannya menjadi cewek yang romantis dan feminim. Mereka telah memadukan kasih selama 2 tahun, dan shella itulah teman-reman Nella merasa Chiko telah memanfaatkan Nella. Salah satunya Nella disuruh mengikuti Lomba gadis sampul di sebuah majalah remaja sat ini dan ternyata Nella menang, karena rasa terima kasihnya pada kekasihnya Nella memberikan hadiah kepada Chiko senilai uang hasil lomba tersebut.
Hari itu Nella mulai merasa perkataan temannya benar.Nella merasa jenuh, dan bimbang kepada Chiko yang telah bersamanya sejak kelas 1 SMA lalu. “Jawab jujur Nel, berapa duit coba yang udah lo keluarin buat dia?” Setelah dihitung-hitung ternyata Rp 2.000.000,00. “Coba yang uda dia keluarin buat lo brapa kira-kira?”. Rupanya Chiko hanya pernah mengasih boneka Teddy Bear kesukaan Nella dan Tas seharga 150.000,00 dan sisanya hanya Makan malam 5x yang kira-kira Cuma habis 200.000,00. Memang rasanya ‘tak adil buat Nella, padahal cowoknya lebih tajir dan kalo ke sekolah bawanya pasti mobil Jazz-nya.
“Kok gw mulai ngerasa jenuh ya sel?”
“Kan gw dah bilang, lo sayang tapi lo kelewatan Nella..”
Sesampainya dirumah Nella mulai berfikir dalam-dalam sambil menyetel mp3 nya, dan tiba-tiba terdengar lagu Jenuh yang membuat Nella menangis menjadi-jadi. Dia merasa sakit hati apabila perkataan sahabatnya itu benar, ingin marah namun bingung marah pada siapa. Ingin putus namun ‘tak tega kepada Chiko.Saking dia menangis terlalu lama, dia sampai ketiduran dan tiba hari esok yang lebih cerah manyapanya kembali.
Hari itu Nella dan Chiko berencana nonton film yang lagi buming-bumingnya, tentu Nella tidak mau ketinggalan film yang benar-benar lagi banyak diperbincangakan anak muda zaman sekarang “New moon”. Saat pulang sekolah pun mereka langsung pergi ke XXI di kota mereka. Saat tiba di sana dan mengantri tiket…
”Kamu yang antri ya sayang, aku mau ke toilet dulu” Chiko.
“Hah? Kok aku? Kenapa ga kamu?” Nella.
“Kan kamu yang ngajak, hehehe.., nanti makan aku yang bayar” Chiko.
Dengan berat hati demi film yang ditunggu-tunggunya Nella yang bayar. Dan akhirnya mereka nonton, meskipun rasa Bad mood masih sangat dirasa oleh Nella, namun sepertinya Chiko merasa ‘tak bersalah.Setelah hampir 2 jam mereka nonton, rasa lapar mulai menyerang perut Nella. Dan saat ditanya mau makan dimana, tiba-tiba dia izin untuk mengangkat telepon, setelah selesai menelpon Chiko bilang dia harus mengantar mamanya ke Salon. Karena merasa ‘tak enak dan menghormati mamanya Chiko Nella akhirnya menuruti pekataan Chiko untuk pulang tanpa harus makan dulu,meski perut sangat lapar. Tapi saat dijalan’tak seperti biasanya orang buru-buru, justru Chiko membawa mobil santai,dan suasana sunyi sangat terasa dalam mobil.
Dan akhirnya pembicaraan pun dimulai,” Kita ngisi bensin dulu ya yank,pake uang kamu dulu ya..,Aku lagi gak ada receh sayang kalo direcehin seratus ribu “sambil senyam-senyum. Tiba-tiba amarah Nella memuncak dan tumpah ruahlah kemarahan yang dia tahan selama ini. Dan peperangan pun dimulai, sampai kata-kata putus meluncur dalam pembicaraan Nella, namun Chiko menolaknya, tapi tetap saja Nella meminta hubungan mereka berakhir saat itu juga. Untungnya mobil sedang berhenti, Nella langsung keluar dari mobil dan membanting pintu keras-keras.Kekecewaan mulai dirasakan oleh Chiko, namun terlambat Nella terlanjur sakit hati. Dan akhirnya berakhir lah sudah kisah cinta mereka selama 2 tahun itu.
Kekecewaan itu membuat Nella benar-benar sakit hati yang sangat dalam, Nella yang nangis tersedu-sedu dalam pelukan sahabatnya Shella benar-benar menumpahkan kekecewaan itu. Hingga dia berkata “ Pokoknya mulai sekarang, gw mau jadi cewek matre, Kalo nikah nanti gw mau nikah sama cowok yang tajir,dan nanti dia harus cepet-cepet meninggal biar semua harta warisannya buat gw semua.!” Sumpah dan janji itu benar-benar terucap dan benar-benar menjadi perubahan besar untuknya. Hingga masa kuliah berlangsung pun,jika ingin menjadi pacarnya harus lebih kaya dari Nella dan semua yang bayar cowoknya.
Tak hanya itu masa kerja pun janji itu masih saja dilakukan oleh Nella. Dan saat bekerja di perusahaan ternama di Jakarta Nella bertemu dengan seorang laki-laki yang sangat tampan,cerdas,baik hati dan kaya raya. Nella benar-benar jatuh cinta kepada Joe cowok yang telah merebut hatinya yang telah lama tertutupi oleh kebencian kepada cowok matre. Joe berniat untuk menjadi suami Nella dan Nella pun memberi izin setelah mendapat restu dari orang tuanya. Dan pelamaran mereka pun sudah terlaksana tinggal menunggu tanggal pernikahan mereka. Joe, seorang pengusaha muda di sebuah perusahaan swasta di Jakarta yang telah mapan sangat berniat untuk menikahi Nella yang bekerja sebagai sekertaris di Perusahaan tersebut.
Namun, Janji Nella di masa SMA pun telah larut di telan masa.Nella tak ingat janjinya itu, dan ‘tak ada yang mengingatkanya. Setelah dia menunggu hari pernikahan itu pun berlangsung di tanggal yang indah yakni 20-10-2010. Pernikahan mereka sangat megah dengan sentuhan warna emas dan perak yang menyapa para tamu undangan yang dihadiri 500 undangan di sebuah Gedung yang mereka sewa untuk pernikahannya itu. Setelah acara izab Kabul berlangsung dan dilanjut dengan acra resepsi yang sangat megah. Nella dan Joe tampak bahagia. Tak lupa Nella mengundang sahabatnya Shella yang sudah memiliki calon suami dan hendak menyusul mereka.Sambil berbisik kepada Nella, Shella berkata…
“Jangan lupa kado dari gw kotak Love ping dibuka pertama yaa..,”
“Sip bos, nanti dirumah langsung gw buka kok, punya lo the first lah”
“Ok deh…langgeng ya cantik..”
Hari itu sangat melelahkan buat Nella dan Joe, sore harinya mobil pernikahannya meluncur menuju rumah baru mereka yang sangat megah dan nyaman sekali dengan membawa beberapa kado pemberian sanak saudara dan sahabatnya itu. Sesampainya dirumah, mereka sangat berbahagia, namun karena Hp dan dompet Nella tertinggal digedung itu Joe akan beranjak meninggalkan Nella dan mengambil barang penting itu. Namun perasaan Nela ‘tak enak dia memaksa untuk ikut, namun Joe melarang karena kasihan melihat sang istri lelah lepas acara pernikahan mereka dan Joe meminta dimasakkan Omelet kesukaan Joe. Dan akhirnya Nella menuruti perkataan suaminya itu, Joe pergi dan pamit kepada sang istri sambil mengecup sang istri untuk pamit meninggalkannya. Akhirnya Joe berangkat dengan menggunakan sepeda motornya.Setelah Joe meninggalkan rumah, Nella hendak membuka kado dari sahabat tersayangnya Shella sebelum Nella memasak Omellet untuk sang suami tercinta.
Nella terharu saat membuka kado itu rupanya sepasang bingkai foto berbentuk love yang terpisah dengan butiran mutiara indah di pinggiran bingkai tersebut. Dan secarik surat berwarna ping muda, dibacanyalah satu persatu bacaan surat dengan wangi khas parfum Shella yang menggoda. Nella terkejut saat membaca “Semoga sumpah dan Janji lo dulu di masa SMA, gak akan kejadian ya nell,,hahahaha..!!Loe harus tetep sayang Joe sampai kapan pun, dan semoga penyakit kebencian loe sama cowok matre udah sembuh, Karena kan lo udah punya suami yang tajiiir banget. Hahaha:P!!”. Kalimat-kalimat itu langsung menggungcang hatinya dia teringat akan janjinya dan sumpahnya dahulu. Perasaan ‘tak enak dan feeling yang kuat mulai dirasa Nella akan suaminya yang hendak meninggalkannya. Segeralah dia pergi meninggalkan rumah dengan membawa mobil pernikahan mereka yang masih menempel pita pernikahannya.
Segera dia mengencangkan kecepatan mobilnya untuk menyusuli sang suami yang hendak kembali ke Gedung Pernikahan itu. Tiba-tiba Hp Joe yang tertinggal di mobil pun berdering bunyi suara ringtone smsnya, dan segera Nella membuka sms dari kakaknya yang berisi..
“Joe..jangan lupa malam ini, ada makan malam bersama keluarga besar di Resto Bebek Penyet jam set.8,! Jangan sampai lupa ini acara kalian jangan keasyikkan dulu sama sang Pujaan hati ade gw Nella…hahahaha.” Nella baru ingat nanti malam akan ada acara makan bersama, sedangkan Nella belum bertemu sang suami yang lupa tidak membawa Hp. Dan Nella ‘tak memperdulikan sms kakanya itu dan ‘tak membalasnya.
Tiba-tiba hujan mengguyur jalan yang dilalui Nella,dan Kemacetan ‘tak terhindarkan. 10 menit…20 menit….dan kemacetan itu ‘tak kunjung berhenti. Diparkirkanlah mobinya disebuah CafĂ© yang ada di pinggir jalan itu dan segera ia berjalan untuk menelusuri jalanan yang menunda kepergiannya menyusul sang suami. Tiba-tiba dia dibawah rintik-rintik hujan yang sudah mulai mereda Nella melihat seorang ibu-ibu bersedih sambil bicara kepada anaknya dengan raut wajah prihatin, dengan rasa penasaran Nella mencoba bertanya ada kemacetan apa. Rupanya ada seorang pria yang kecelakaan di depan sana sehingga membuat jalan menjadi macet. Hati Nella bergetar tak henti-hentinya menyebut nama sang suami. Berlarilah ia menelusuri jalanan yang licin dan basah itu dibawah rintik hujan yang ‘tak kunjung berhenti.
Terdiamlah Nella saat melihat ada sesosok pria terkapar ditengah jalan dengan berlumuran darah mengenakan sweter biru,bercelana jeans hitam,bersepatu piero persis yang dikenakan suaminya sebelum meninggalkan rumahnya sore itu. Nella menjerit ditengah kerumunan orang-orang yang ramai melihat sesosok jenazah yang berlumur darah itu, dan semua berhenti berbicara seakan-akan semua aktivitas terhenti dan semua orang menengok kepada sesosok wanita yang menangis terisak-isak dibawah hujan yang semakin deras membasahi bajunya itu. Nella nyaris pingsan, dia langsung memeluk tubuh sang suami yang telah ‘tak bernyawa,terkapar lemas dilumuri banyak darah disepanjang tubuhnya. Wajahnya nan tampan seolah-olah ‘tak dapat dikenali oleh banyak orang, wangi parfum yang sangat kental seolah-olah hilang yang tercium hanya bau darah segar sambil tersenyum.
Nella tak menyangka bahwa dia akan kehilangan sang suami secepat itu, baru tadi siang mereka mengadakan acara Pernikahan dan malam itu pun mereka harus berpisah. Sungguh Nella sangat menyesal atas kepergian sang suami yang benar-benar dicintainya itu, Sumpahnya dimasa lalu benar-benar membayang-bayangi wajah Joe yang berlumuran darah dan seketika mulai bersih diterpa air hujan yang membasahi tubuh mereka.Orang-orang yang berada disana hanya terdiam, menangis, bersedih dan tak mampu membantu menenangkan wanita yang sedang bersedih itu…
Malam itu, Nella benar-benar telah berduka,Nella tak mampu berbicara lagi dia hanya diam, bengong dan tak mampu sebutir nasi masuk kedalam tubuhnya yang mungil dan menawan itu. Dia hanya mampu melihat tubuh sang suami yang sedang dimandikan dan didoaakan dihadapan banyak orang. Rumah baru mereka yang semula sepi, sunyi, hanya ada ketentraman didalamnya kini ramai banyak para kerabat yang bersimpatik kepada sang suami.Rumah itu pun menjadi saksi bisu perpisahan mereka saat sang suami pamit meninggalkannya.
Upacara pemakaman pun akan disemayamkan besok, Jenazah yang terbaring lemas lesu tak bertulang diistirahatkan diruang tengah rumah yang megah lagi menawan itu. Nella hanya bisa duduk disebelah sang suami tercinta sambil sesekali mengelus-elus rambut suaminya yang telah bersih dari darah dan harum wanginya. Dipandanginya wajah tampan itu hingga setetes air mata pun terkadang membasahi pipnya yang mulus itu, didekatnya seorang wanita setengah baya yaitu sang ibundanya menemaninya yang terkadang bergantian dengan sang ibu mertuanya.Semua keluarga mencoba ikhlas untuk tidak menangisi kepergian Joe yang pergi secepat itu.
Sepanjang malam Nella ‘tak tidur hanya menemani sang suami yang sedang tertidur pulas didekatnya sambil melihat senyuman tulus ikhlas dari wajah sang suami. Dijaganya sang suami agar ‘tak pergi meninggalkanya, namun air mata itu pun ‘tak pernah keluar lagi hanya senyuman dan beberapa kata-kata yang kadang terucap dari bibir mungil Nella yang pucat. “Aku akan terus disini kok yank, nemenin kamu malam ini, biar kamu ga pergi kemana-mana ya…! Kamu jangan kemana-mana kamu dirumah aja,aku akan buatin omelet kesukaan kamu. Kamu tunggu disini bentar ya, aku buatin omelet jangan pergi dulu yaa”. Lalu Nella pergi ke Dapur ditengah malam itu yang ramai dengan bacaan do’a yang ‘tak pernah berhenti untuk sang suami. Nella memasakan omelet kesukaan suaminya itu, setelah matang dibawanya omelet itu disamping suaminya dan hendak membangunkan sang suami untuk mencicipi omelet buatan sang istri. Namun Joe ‘tak bangun, dan ‘tak akan pernah terbangun lagi,Joe akan selalu terjaga dimalam itu.
Tangisan itu mulai membasahi pipi Nella.’Tak terasa malam pun berganti pagi, bulan tergantikan dengan matahari yang menyingsing di sebelah Timur, dan upacara pemakaman itu pun berlangsung di halaman belakang Rumah baru Nella yang akan dijadikan taman. Shella yang baru mendengar kabar kematian Joe pagi itu langsung meluncur ke Rumah Nella. Isak tangis mewarnai pemakaman Joe. Asa pun ‘tak mampu bicara, Hati pun tak mampu benjawab, dan semua tubuh Nella ‘tak dapat diajak berkompromi untuk bangkit. Saat sang jenazah Joe mulai turun kepermukaan tanah,Nella pingsan ‘tak tahan melihat pemakaman itu berlangsung. Saat sadar dia hanya meronta-ronta, menjerit-jerit melihat dia sedang berada di Kamar yang seharusnya menjadi malam terindah bagi mereka dengan hiasan kamar pengantin yang romantis atas design sang suami yang berbeda dengan kamar pengantin lainya.Dibuang lah barang-barang yang ada dihadapannya, hingga berantakkanlah kamar pengantin itu lalu Nella pun langsung berlari ke Pemakaman yang ada dibelakang rumahnya dan tenggelam dalam tangisannya.