Sabtu, 28 Juli 2012

Daftar Peserta Lulus Seleksi SNMPTN Jalur Tulis 2012 PGSD KAMPUS BUMI SILIWANGI


No
No Seleksi
Nama Lengkap
Asal Sekolah
1.
2123409106
PUTRI TIURMA T
SMKN 1, Kota Bandung
2.
2123340891
ASEP HENDRI
SMAN 1 CIAWIGEBANG, Kab. Kuningan
3.
3123402494
JAJANG ANJAR SOLEH
SMA LABORATORIUM UPI, Kota Bandung
4.
2123401614
DELIA NURUL FAUZIAH
SMKN 7, Kota Bandung
5.
2123400033
DIAN RATNA BUDIASIH
SMAN 1 SUMBER, Kab. Cirebon
6.
2123409568
KHAERUNNISA H NUHUNG
MAS PERSIS, Kota Bandung
7.
3123404748
IKLIMA ISTIQOMAH
SMAN 1 Katapang, Kab. Bandung
8.
3123408923
BERNARDUS RICHARD S
SMAN 18 BANDUNG, Kota Bandung
9.
3123340496
ALIFIA BATAMI P
SMAN 7 CIREBON, Kota Cirebon
10.
3123400643
ANNISA YULI M
SMA MUHAMMADIYAH GOMBONG, Kab. Kebumen
11.
3123408553
RENY CITRA FIRMALA
SMAN 1 Ciparay, Kab. Bandung
12.
3123404423
NINDY MARDIANI
SMAN 1 TALAGA, Kab. Majalengka
13.
3123340480
TRI PEBRIATI
SMAN 1 CIREBON, Kota Cirebon
14.
2123405619
NUNIK NOVIANTI
SMKN 7, Kota Bandung
15.
3123401679
WAFIQA RAFA ABQARI
SMA/SMK/MA Lain-lain, Kab. Bandung
16.
3123402704
ANDI JOYO PURNOMO
SMAN 1 PANGANDARAN, Kab. Ciamis
17.
2123407554
RAHMAT FIRDAUS
SMAN 1 MAJENANG, Kab. Cilacap
18.
3123408436
INA ANDRIANI
SMAN 1 Lembang, Kab. Bandung Barat
19.
2123405592
ROSMAYANTI
SMKN 11, Kota Bandung
20.
2123311310
AJENG ANGGELLA SARI
SMAN 2 CIBINONG, Kab. Bogor
21.
3123407034
TRESNA WIDIYANTI
SMAN 1 Ciparay, Kab. Bandung
22.
3123408263
ASRI YANTI
SMAN 1 Baleendah, Kab. Bandung
23.
3123320674
IIS AISYATURRODIYAH
SMA BANI SALEH KOTA BEKASI, Kota Bekasi
24.
2123406064
INDAH CHAIRUN NISA
SMA AL-ITTIHAD CIANJUR, Kab. Cianjur
25.
2123407695
WULAN FITRIANI
SMAN 1 Lembang, Kab. Bandung Barat
26.
2123412622
ARIN PUSPOWATI
SMKN 13, Kota Bandung
27.
2123411591
M. AZWIN HAFIZH
SMAN 1 MANGGAR, Kab. Belitung Timur
28.
2123401951
SYIFAUR RAHMAH
MAS MUHAMMADIYAH BANDUNG, Kota Bandung
29.
3123406365
SANTIKA RISMAWATI N
SMAN 1 Lembang, Kab. Bandung Barat
30.
2123409338
MAULINDA IKRIMA
SMAN 2 Garut, Kab. Garut
31.
3123340557
AGUNG LAKSONO
SMAN 1 SUMBER, Kab. Cirebon
32.
3123340522
AZIZAH ZAHRA JENAR S
SMAN 4 CIREBON, Kota Cirebon
33.
3123405205
LALA NURLATIFAH
SMA KARTIKA SILIWANGI 2, Kota Bandung
34.
3123403000
FANNY LISDA UTAMI
SMAN 4 BANDUNG, Kota Bandung
35.
2123409512
ROSI ROSIDAH
SMAN 1 Ciparay, Kab. Bandung
36.
2123410520
TANTI JULIYANTI
SMKN 11, Kota Bandung
37.
2123412213
TARITA MIRANTI
SMA 1 TANJUNGPANDAN, Kab. Belitung
38.
3123400013
ADHITYA RIDHOWATI
SMAS Al-Masoem, Kab. Sumedang
39.
3123406615
FETI FATIMAH
SMAN 2 CIMAHI, Kota Cimahi
40.
3123811194
FEBRIANDA N
SMAN 1 CILEGON, Kota Cilegon

Minggu, 22 Juli 2012

data ayah


BAB I

PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang Masalah.
            Seperti sudah kita ketahui proses pembuatan semen terbagi dalam beberapa tahapan .Tiap tiap tahapan mempunyai karakteristik yang berbeda beda,baik standar mutu,cara pengoperasian dan pengendalian serta resikonya.Karena proses operasi secara terus menerus sesuai rencana yang telah ditetapkan management ,maka ada kalanya peralatan memerlukan perbaikan atau penggantian suku cadang yang dilakukan oleh mechanical section.Salah satunya adalah penggantian side roller(Runner roller )di pan conveyor .Merujuk pada ketetapan management bahwa kiln diupayakan harus tetap beroperasi sesuai rencana maka ada beberapa cara yang harus dilakukan oleh foreman produksi untuk mengendalikan agar proses tetap berjalan pada waktu penggantian runner roller di pan conveyor.Oleh karena itu penulis mencoba membahas mengenai “PROSEDUR PENGENDALIAN OPERASI KILN PADA SAAT PENGGANTIAN RUNNER ROLLER PAN CONVEYOR P.11”













1.2       Rumusan Masalah.
            Beranjak dari latar belakang masalah dimana pengendalian operasi  menjadi unsur yang sangat penting,untuk mengupayakan agar kiln tetap beroperasi sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan oleh management.
            Selanjutnya penulis mencoba memaparkan apa saja yang semestinya dilakukan oleh seorang Foreman kiln pada saat penggantian runner roller di pan conveyor.
1.      Bagaimana melakukan persiapan pada saat penggantian runner roller di pan conveyor
2.      Bagaimana melakukan koordinasi dengan pihak pihak terkait (mechanical , electrical) pada waktu penggantian runner roller.
3.      Bagaimana melakukan koordinasi dengan CCP pada saat proses penggantian runner roller di pan conveyor
4.      Bagaimana supaya proses penggantian runner roller pekerja aman dan selamat
1.3              Batasan Masalah.
            Pada dasarnya pengendalian proses operasi agar tetap berjalan sesuai rencana cukup komplek di tiap tiap section apakah di Raw mill,di Burning maupun di Finish mill.Akan tetapi pada skripsi ini penulis membatasi masalah mengenai Prosedur Pengendalian Operasi kiln Pada saat Penggantian Runner Roller di Pan Conveyor P.11dengan mempertahankan kiln tetap beroperasi..
1.4          Tujuan Penulisan.
1    Membuat suatu pedoman pengendalian proses kiln pada saat penggantian runner roller di pan conveyor
2    Membuat suatu pedoman langkah langkah yang harus di lakukan pada saat penggantian runner roller di pan conveyor 
3    Membuat suatun pedoman koordinasi dan komunikasi pada saad penggantian runner roller di pan conveyor
4    Membuat suatu pedoman kerja yang aman ,sehat dan selamat


           
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       Landasan teori

                Sebelum melangkah pada tahapan proses pengendalian operasi kiln pada saat penggantian runner roller di pan conveyor Sebaiknya kita mengetahui dan memahami lebih dahulu tentang gangguan yang terjadi di area kiln P11.Dalam hal ini penulis ketengahkan beberapa ganguan yang berhubungan dengan proses kiln .

2.2       Supply bahan baku (Transportation &feeding system)


Terhambatnya aliran tepung baku (Raw Meal)yang dikirim dari homo silo melalui flow control gate & air sliding conveyor .dalam hal gangguan seperti  tersebut diatas upaya yang di lakukan oleh produksi antara lain melakukan pengecekan kelokasi serta menangani hambatan dengan melakukan pembersihan pada bagian bagian yang bermasalah tanpa harus menghentikan proses produksi.bila diperlukan lakukan koordinasi dengan section terkait  untuk membantu mengatasi masalah yang terjadi       


2.3              Transportasi di area SP(Suspention preheater)

Adanya kemiringan (Deviation) dari Bucket Elevator yang mengakibat kan gangguan system transportasi material raw meal ke SP Dalam hal ini segera lakukan koordinasi dengan petugas maintenance untuk melakukan perbaikan (maintenance) dan berikan informasi serta data yang jelas  kepada petugas maintenance supaya penanganan lebih cepat dan evektif sehingga operasi kiln tidak terhenti



2.4              Pembakaran didalam kiln (burning)
Pada tahapan proses pembakaran di kiln merupakan tahapan yang sangat penting karena hal tersebut sangat mempengaruhi hasil produksi yang dapat dicapai .ada kalanya proses pembakaran terhambat di karenakan kiln red spot yang di akibatkan oleh pembetukan coating di kiln atau kondisi bata tahan api yang sudah tipis bahkan lepas dari kiln shell.kondisi seperti ini penangananya memerlukan suatu keahlian kusus dan pengamatan yang serius.berdasar ketentuan apa bila dalam satu shift (8 jam) gangguan red spot tersebut tidak bias teratasi bahkan menjadi lebih parah maka harus segera diambil tindakan melakukan koordinasi dengan pimpinan yang berwenang untuk menghentikan proses produksi .sehingga kerusakan lebih parah bias dihindari.

2.5                Transportasi clinker(clinker transportation)
Transportasi clinker setelah outlet kiln adalah dari grate cooler melalui pan conveyor menuju penampungan  clinker silo .dimana selama proses transportasi di cooler terlebih dulu dilakukan pendinginan temperature dengan menggunakan cooling fan di area AQC (Air quenching cooler) hal tersebut untuk mencegah temperature yang berlebih yang bisa menimbulkan kerusakan alat. Pada system transportasi clinker,potensi gangguan tersebut diantaranya kerusakan runner roller pan conveyor. Menanggapi  masalah tersebut perlu segera dilakukan tindakan maintenance (penggantian runner roller) supaya tidak terjadi kerusakan yang lebih fatal yang mengakibatkan proses produksi terhenti .







2.6       Interlock system
            Perlu di ketahui bahwa system operasi peralatan pada proses pembuatan semen menggunakan control interlock antara peralatan satu dengan yang lainya hal tersebut dikarenakan proses di tiap section selalu berkaitan dan berkesinambungan secara continu. .Begitu pun proses di area burning .oleh karena itu sangatlah penting bahwa setiap karyawan utamanya bagian produksi untuk mengetahui & memahami hal tersebut.supaya didalam mengoperasikan maupun mengendalikan suatu peralatan tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian baik dari sisi proses produksi maupun keslamatan karyawan    






















2.7 
GROUP CLINKER STORAGE
 
SPEED MINIMUM 0.5 rpm
 
TIME STOP 8 MINUTE
 
TIME STOP 8 MINUTE
 
GROUP GRATE DRIVE
 
K491_AC4-M01
 
K491_AC2-M01
 
K491_AC3-M01
 
K491_AC1- M01
 
GRATE DIVE 1 st
 
GRATE DRIVE 2 nd
 
GRATE DRIVE 3 rd
 
KILN DRIVE
 
    Skema Interlocking Sistem Group Clinker Storage
    (Sumber data interlocking system Burning section P.11)
















Dari skema interlock system  diatas  kita dapat mengetahui bahwasanya terdapat celah waktu yang bisa di gunakan untuk perbaikan pan conveyor atau penggantian runner roller di pan conveyor  tanpa harus menghentikan proses produksi. Dengan pertimbangan ada celah waktu selama 8 menit hal tersebut bisa dimanfaatkan untuk melakukan penggantian runner roller di pan conveyor P.11 dengan berpedoman waktu maximum 8 menit .









2.8       Data umum peralatan burning section
2.8.1    Suspention preheater (SP)
Keberhasilan proses produksi salah satunya sangat dipengaruhi oleh performen dari pengendalian operasi di area ini.
RSP P.11 di design oleh POLYSIUS  dengan multi cyclone
            2.8.2    Rotary kiln
Salah satu unsur terpenting dalam pembentukan clinker atau semen setengah jadi
Kiln P.11 di design oleh POLYSIUS dengan kapasitas terpasang 2,5 juta ton/tahun .
Kecepatan putar kiln P.11  =  3.20 rpm
Kemampuan feeding max  = 7500 t/jam
Feeding operasi normal      =   530 t/jam
            2.8.3   Air quenching cooler (AQC)
                        - Grate cooler P.11 didesign oleh polysius
- Di area ini terjadi proses pendinginan terak atau clinker secara mendadak
- Proses pendinginan menggunakan media udara dari cooling fan unit yang ada di area cooler
- Grate cooler terdiri dari 3 track (1.2.3)tiap track mempunyai                 karakter grate yang berbeda ditinjau dari daya tahan terhadap temperature.
            2.8.4   Pan coveyor
Peralatan ini berfungsi sebagai transportasi clinker dari AQC menuju penampungan (clinker silo)
Pan conveyor di design oleh Kawasaki Heavy Industri ltd
Kapasitas terpasang dari pan conveyor P.11 = 500 t/jam






B A B    III

PRODUCTION DEPARTMENT PLANT 11

3.1       Tujuan

 Fungsi Pengoperasian dan pengendalian oleh produksi department adalah untuk menjaga kelangsungan proses produksi sesuai dengan schedule operasi  dan target pencapaian yang telah ditetapkan management bersama sama dengan department penunjang yang lain.

            Operational”. Sasaran fungsi Produksi  Department adalah
-        Kestabilan proses produksi
-        Pencapaian target yang telah ditentukan
-        Pencapaian mutu sesuai standart yang telah ditetapkan oleh management             
-        Safe and Secure (selamat dan aman) dalam melaksanakan kegiatan proses produksi

3.2       Lingkup Produksi Deparment

Lingkup kerja Produksi department adalah mengoperasikan peralatan melakukan inspeksi,menjaga kebersihan plant dan mengendalikan proses produksi untuk mencapai standart yang telah di tentukan baik mutu,Keslamatan dan lingkungan.Produksi department melakukan kegiatan berdasar pada organisasi yang ada di antaranya  
-       Planning Evaluation Group
-       Proses section group






3.3       Garis besar kegiatan Produksi Department
-       Membahas masalah-masalah plant bersama-sama plant manager, departement head lainnya, dan bila dipelukan bersama – sama department atau plant / divisi lain yang terkait.
-       Mengkoordinasikan dan memeriksa kegiatan  Proses Produksi  dan kegiatan Planning & Evaluation Group.
-     Merencanakan dan mengendalikan proses produksi dan peningkatan mutu dan sumber daya manusia.
-       Menganalisa masalah-masalah, tindakan pencegahan serta pengendalian proses produksi.
-      Merencanakan dan mengendalikan biaya pemeliharaan agar reasonable dan efektif.
-     Memonitor pelaksanaan K4LM dalam kegiatan sehari-hari.
-     Dalam Struktur Organisasi Produksi berikut ini dapat terlihat hubungan  keterkaitan dalam kegiatannya.


















3.4     Structure organisasi Produksi Departemen P11


 














3.5    Hubungan kerja Produksi Department
-       Secara vertikal ke atas menerima instruksi, informasi dan pengarahan dari Plant Manager.
-     Secara vertikal ke bawah memberi instruksi, informasi, pengarahan dan pengawasan kerja seksi – seksinya.
-       Secara horizontal bekerja sama dengan departemen lain, memberi/ menerima informasi untuk menunjang kelancaran produksi plant.
-       Dengan departemen, Plant/Divisi lain, memberi / menerima informasi : untuk menunjang kelancaran operasi
-       Dengan kontraktor untuk meminta bantuan pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh Produksi Department, karena keterbatasan tenaga kerja, peralatan kerja, pengetahuan proses kerja dan waktu



3.6    Garis besar kegiatan Planning & Evaluation group
-       Merencanakan kegiatan proses produksi yang sesuai dengan target dan kualitas yang ditetapkan.
-       Merencanakan kebutuhan dan peralatan yang   akan digunakan dalam operasional departemen produksi
-       Membuat dan menjadwalkan kegiatan produksi departemen
-       Membuat budget  untuk operasional departemen produksi
-       Melakukan koordinasi dengan Department lain dalam membuat perencanaan berdasarkan perhitungan teknis, Jam operasi, kapasitas produksi yang akan dicapai.
-     Mengevaluasi data operasional dengan membandingkan dengan rencana yang telah dibuat dan membuat perhitungan untuk Plant 11
-       Memantau dan menganalisa penyimpangan dalam operasional
-       Mengevaluasi tingkat pengetahuan dan keterampilan sumber daya manusia pada Produksi departemen
-       Merecord data Laporan harian, mingguan, dan bulanan dari kegiatan proses


3.7    Garis besar kegiatan proses Section
-          Mengoperasikan dan mengendalikan proses  produksi agar sesuai             
            Dengan rencana yang telah di tetapkan
            -          Melakukan monitoring dan inspeksi untuk menjaga kelancaran proses     
            -           Memberikan informasi atau reminder ke departemen terkait bila menemukan          penyimpangan suatu peralatan
            -           Menjaga dan memelihara kondisi plant agar selalu bersih dan rapi
            -           Melakukan kegiatan yang telah direncanakan department untuk pemenuhan target dan standart ISO
            -           Menjaga dan memelihara agar kondisi plant aman,sehat dan nyaman
            -           Menanamkan prinsip merasa ikut memiliki agar melaksanakan tugas dilakukan dengan sungguh sungguh
BAB IV
STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)


4.1            Pengendalian Proses Kiln Pada saat penggantian runner roller Pan conveyor P.11

Mengacu pada skema interlocking system Clinker transport yang telah dipaparkan di bab sebelumnya maka kegiatan penggantian runner roller di pan conveyor P.11 bisa dilakukan dengan memanfaatkan waktu paling lama 8 menit.Mengingat waktu yang sangat terbatas maka perlu adanya metode yang harus di lakukan agar target kerja tercapai.

4.1.1        Langkah persiapan

a.             Melakukan koordinasi dengan pihak mechanical selaku petugas yang akan mengganti runner roller
b.            Melakukan koordinasi dengan pihak electrical selaku petugas yang memonitor electrical system agar kondisi kelistrikan pada unit pan conveyor tetap terjaga
c.             Melakukan koordinasi dengan CCP operator agar selalu stand by di tempat pada saat proses penggantian runner roller.
d.            Menyediakan alat komunikasi Handy talky (HT) untuk CCP operator dan untuk petugas di area pan conveyor
e.             Menghilangkan potensi bahaya di area tempat petugas melakukan proses kerja ( misalnya cleaning )






4.1.2        Memastikan kesiapan

a       Berikan data yang lengkap pada petugas yang akan melakukan penggantian runner roller    
b.      Lakukan penandaan pada posisi runner roller yang akan di ganti atau di pasang
c.      Pastikan spare part yang akan di pasang kondisinya baik
d.      Pastikan peralatan yang akan di gunakan sesuai dan lengkap
e.      Pastikan petugas dari mechanical dan electrical siap dengan kelengkapan peralatanya
f.       Pastikan alat komonikasi HT befungsi dengan baik
g.      Pastikan operator CCP siap ditempat dan siap menerima informasi
h       Pastikan kelengkapan APD pada semua pekerja yang terlibat penggantian runner roller jika ada yang kurang sesuai upayakan atau infokan untuk melengkapi sebelum melakukan proses kerja
I        Check ulang dan pastikan kondisi tempat petugas melakukan proses kerja aman

4.1.3    Memastikan kondisi operasi
a       Jaga dan pastikan kondisi operasi dalam keaadaan stabil grate cooler tidak terjadi penumpukan clinker yang tinggi.pressure chamber grate 1st  dipertahankan 70m Bar -80m Bar     
b       Jaga dan pastikan Ampere motor pan conveyor dalam keadaan normal (200Amp – 230Amp)
c       informasikan dan peringatkan kepada pengguna frekwensi HT plant 11 yang tdak berkepentingan untuk tidak mengganggu jalanya proses penggantian runner roller



4.2              Langkah Kerja

1.      Perintahkan operator CCP untuk siaga bahwa penggantian runner roller akan di mulai.
2.      Berikan aba aba untuk emergency stop bila runner roller yang akan diganti sudah tepat di posisi penggantian
3.      pindahkan local swith pada posisi stop dan release lalu kembalikan emergency swith ke posisi normal
4.      Informasikan ke CCP operator bahwa penggantian runner roller mulai di lakukan
5.      Secara bersamaan perintahkan operator CCP untuk menurunkan ratio speed grate cooler 2 nd untuk mencegah penumpukan clinker di bawah roller breaker
6.      Pastikan dan amati bahwa petugas mechanical melaksanakan penggantian runner roller dengan benar
7.      Pastikan bahwa pekerjaan penggantian runner roller oleh petugas mechanical sudah selesai
8.      Setelah memastikan pekerjaan selesai kembalikan posisi local switch ke posisi central/auto
9.      Informasikan ke CCP operator bahwa penggantian runner roller sudah selesai dan perintahkan untuk segera mengoperasikan pan conveyor











4.3      Tindakan penyelesaian & Pengamatan
1.      Amati runner roller yang baru diganti dan pastikan aman untuk operasi
2        Perhatikan kondisi pan conveyor ada kemungkinan terjadi beban lebih di beberapa bucket dan upayakan tumpahan material dari bucket tersebut tidak menganggu jalannya pan conveyor
3        Rapikan dan bersihkan lokasi kerja dari sisa sisa benda kerja
4        Informasikan ke CCP operator bahwa kondisi pan conveyor aman untuk operasi
5        Bila diperlukan untuk data catat berapa lama waktu yang di butuhkan saat penggantian runner roller pan conveyor P.11





















BAB V
                              KESIMPULAN DAN SARAN
5.1            Kesimpulan.

Dari hasil pengamatan pada waktu proses penggantian runner roller pan conveyor P.11 penulis menyimpulkan
1.         Persiapan peralatan, perlengkapan dan data  yang akurat sangat membantu kelancaran proses kerja.
2.         Untuk menjamin kelancaran proses penggantian runner roller di pan conveyor P.11 koordinasi yang baik dengan pihak terkait dalam hal ini mechanical dan electrical  sangat menentukan keberhasilan dan ketepatan  waktu yang sangat terbatas tersebut 
3.         Melakukan komunikasi yang efektif dengan operator CCP sangat menentukan bahwa proses penggantian runner roller tidak menggangu proses kiln
4.         Dengan JSA (Job Safety Analisis) yang baik dan penggunaan APD yang sesuai dan benar menjamin keslamatan & keamanan kerja terpenuhi

5.2               Saran.
Beranjak dari pengalaman penggantian runner roller tersebut maka penulis menyarankan.
1.      Bila runner roller yang diganti lebih dari satu sebaiknya di lakukan bertahap untuk menghindari terjadinya gangguan proses produksi yang mungkin terjadi (artinya selesai pasang satu operasi dulu sampai aman untuk tahap berikutnya)
2.      Bila diperlukan perbaikan ringan (missal ganti bolt pan conveyor) hal itu bisa di lakukan dengan memperhatikan batasan waktu yang di ijinkan
3.      Sebaiknya diprogramkan waktu kiln over hole supaya runner roller atau part pan conveyor yang sudah meragukan kondisinya supaya dilakukan penngantian ataupun perbaikan

Daftar pustaka

1           Pengantar management Indocement Tunggal Prakarsa. Tbk
2           Pedoman Pengoperasian dan pengendalian burning section P.11
3           Document interlock system burning
4           Manual book Chain & Pan conveyor Kawasaki Heavy Industri. Ltd



















LAMPIRAN.1


                   Data Penggantian RunnerRoller Pan Conveyer P.11

NO
Tanggal
Shift
Jumlah (pcs)
      1.    
15 November 2011
B
4
      2.    
16 November 2011
B
3
      3.    
17 November 2011
B
3
      4.    
21 November 2011
A
5
      5.    
22 November 2011
A
1
      6.    
22 November 2011
B
1
      7.    
23 November 2011
A
3
      8.    
24 November 2011
A
4
      9.    
01 Desember 2011
A
1
  10.    
30 Desember 2011
A
2
  11.    
30 Desember 2011
B
2
  12.    
17 Januari 2012
A
3
  13.    
18 Januari 2012
A
2
  14.    
23 Januari 2012
B
2
  15.    
24 Januari 2012
A
1
  16.    
09 Februari 2012
A
2
  17.    
15 Februari 2012
A
6
  18.    
20 Februari 2012
B
2
  19.    
22 Februari 2012
B
3
  20.    
28 Februari 2012
C
1
  21.    
02 Maret 2012
A
1

Sumber data laporan harian CCP operator P.11


LAMPIRAN.2

DEFINISI  ISTILAH

a.      Pengendalian Operasi Kiln.
Tindakan yang dilakukan menjaga kelancaran , kestabilan dan keamanan  Operasi Kiln untuk mendapatkan hasil optimal dan berkualitas.
b.      Penggantian.
Suatu kegiatan pekerjaan yang dilakukan untuk mengganti suatu peralatan karena rusak atau karena performenya menurun  agar menjadi lebih baik.
c.       Runner roller
Roller yang berfungsi sebagai roda dari pan conveyor yang terpasang di kedua sisi pan conveyor.
d.      Pan Conveyor.
Merupakan alat transportasi Clinker dari outlate Grate cooler menuju silo Clinker, Alat transport ini umumnya digunakan untuk mengangkut material berupa  butiran-butiran yang masih panas.
e.       Grate Cooler .
Alat transportasi clinker sekaligus area pendingin Clinker dalam industri semen. Alat ini menggunakan media pendingin dari hembusan udara kedalam ruangan pendinginan dalam jumlah banyak secara tiba-tiba
f.       DCS (Distributed Control System).
Sistem pendistribusian control dari Centrral Control ke unti-uunit yang ada di Local dan menerima sinyal dari Local Unit untuk kembali di distribusikan sebagai respon balik
g.      Interlocking System.
Suatu system / rangkaian proses yang saling terkait satu dengan yang lainnya sehingga apabila satu bagian terjadi start atau stop maka alat  lainnya akan merespon start / stop.
h.      Speed Sensor.
Alat pendeteksi putaran mesin/alat yang berfungsi mengirimkan sinyal ke CCP bahwa alat dalam kondisi berputar dengan kecepatan tertentu  (Speed Sensor di Pasang di Tail Pulley alat).

i.        Rope Switch.
Switch Stop yang di hubungkan dengan tali di kiri dan kanan di sepanjang alat transportasi ( Belt Conveyor, Pan Conveyor dan lain- lain ) yang berguna untuk menghentikan alat transportasi tersebut dalam keadaan darurat (EMERGENCY).