Selasa, 10 Desember 2013

Laut-Daratan

Asa yang menjadi sebuah dentuman palsu
Menghampiri setiap jenaka jenaka kehidupan
Terlintas menghiraukan keabadian
Angin yang bersembah
Tak cukup untuk menjatuhkan dentumannya
Hujan yang mengiringi,
Tak biasa menemani bahkan menyendiri
Namun ku sadar,
Tahta yang diselipkan tak cukup
Untuk menggantikan sebuah penantian
Daratan yang kering
Membutuhkan basuhan air laut yang menjelma
Menjelma menjadi sosok yang sejuk
Namun air laut tak kunjung menghampiri
Untuk sekedar menyapa
Atmosfeer yang lunglai pun
Tak cukup untuk mempertahankan keadaan
Mungkin Bisu Tuli Sirna
Namun semua itu nyata bukan khayal
Sekali tindik langsung meledakkan waktu
Biasa dicari namun sulit datang
Hanya waktu yang bisa mengartikan keadaan
Tapi bukan soal waktu lagi,
justru soal Keadaan
Keadaan yang menyatukan lautan dan daratan

Kamis, 05 Desember 2013

menunggu dalam ketidakpastian

Sebuah kerinduan yang terusik tak lagi menyerrtaiku kembali,
aku hanya bisa menunggu, menunggu saat kau akan kembali
dan mengatakan sesuatu yang sudah kutunggu,,
bulan-bulan berlalu, masih saja tak bosannya aku menunggu,
di tengah perjalananku, aku bersimbah kenangan..
kenangan dengan hadirnya seseorang yang baru ku sadari keadaanya..
mungkin kini aku hanya bisa bisu dan tuli tentang apa yang kuinginkan dan ku yakini,,
Bilamana aku sadari kehadirannya saat ini, tapi apa aku mungkin untuk menunggu,
menunggu sebuah ketidakpastian yang ku yakini,
tapi kehadirannya hanya membuatku resah, resah karenamu
untuk apa kau hadir, bilamana kau masih bersamanya
untuk apa kau ajak aku berdansa dalam harapan palsu
mungkin aku tak akan meraih kesempurnaan cinta
Menyimbah hati ini dengan kelesuan hati
berlinangkan secuil harapan
akankah aku sanggup menunggu
atau aku akan tergoda dengan hal yang dusta
Dia memang dia
sosok yang nyata dalam piasku
namun khayal bagi jasadku
Hanya doa yang ku panjatkan kepadamu tuhan
siapa yang pantas untuk kucintai
Namun ku yakini dan kusadari,
kini ku jalani untuk sebuah ketidak pastiaan yang hakiki