Jumat, 09 Maret 2012

Hanya sebatas mimpi

Hari ini...
masih berharap,,
Berharap bahwa kau hanya ingin memberi surprise untukku..
Berharap aku terbangun dari mimpi burukku..
namun,,,,semua itu hanya khayalan...
Tipuan semu yang seakan 'tak dapat ku raih..
Ingin menutup mata sesaat melepas semua kebodohan yang telah kau buat.
Aku hanya ingin kau berada di dekatku, namun itu hanya bayangan
Aku hanya bisa bermimpi..

=Dahulu kau memang milikku,
Namun kini??
kau bersamanya...
Hati ini bagai tertusuk saat ku mendengar semua tentangmu..
Hati ini hancur..
Tak berdaya
Namun kau bersenang-senang di balik kekecewaanku..

Feeling part 2

Apabila hati ini dapat bicara, mungkin dia akan menjelaskan apa yang terjadi,
hati ini terus bergetar tanpa jeda,Fikiran ini terus berlari mencari-cari apa yg dia cari, mata ini terbelalak melihat sekitarnya, kaki ini slalu bergoyang mengatakan ketidaktenangan, hidung ini sulit untuk meraih oksigen yang ckup utk paru ini, tangan ini sibuk mencertkan keadaanya, dan semuanya tak ada yang tenang.
Terutama mata ini yang takut apabila melihat seseorang yg telah prgi meninggalkan kita, apa yg mereka lakukan? Menjemputku? Atau hanya untuk mengecek keadaanku? Atau bahkan ingin bercerita menyampaikan sebuah keadaan yang akan terjadi nanti.
Kehadiran kalian sangat ku rasakan. .
Dahulu aku memang sering bersama kalian namun tak lagi setelah kalian meninggalkanku, tidak lagi dan aku tak ingin, .
Mata ini sulit untuk terpejam. .
Badan ini sulit untuk melemas, kaku dan tak tenang.
Ingin rasany cepat mengetahui arti semua ini. .
Ingin lbih cepat namun aku khawatir ini semua lbih buruk.
Aku tak ingin kehilangan semuanya, mungkin apabila dapat memilih, aku akan memilih aku saja yang pergi bkan kalian, karena aku tak ingin memberatkan semua. .
Ronde-ronde lagu yang memperdengarkan lagu-lagu dimasa lalu telah berulang berkali-kali. . .
Namun hati ini tak kunjung membaik, lbih-lebih ketika rasa kantuk mulai datang mengajak mata ini untuk memajamkan mata, yang terabyang hanya perjalanan bebrapa hari ke depan, apa yang akan terjadi dalam perjalanan itu. Aku ingin memilih untuk tidak ada yang pergi apalagi terpisah. Namun apa daya aku hanya seorang ank, tak dapat menentukan semua itu dan aku tak memilki alasan smua itu. .
Karna aku bukan siapa-siapa . ,

Feeling part 1

Malam ini aku merasa. . .
Merasakan semua dengan jelas. . .
Feeling ini benar-benar kuat, hingga nafas ini 'tak mampu untuk menghirup udara tenang. . .
Begitu sesak. . .
Menyesakan hati. .
Ditemani lagu-lagu diwaktu lampau yang membuat semua kenangan dimasa lalu terlihat bagaikan sedang menonton film yang menyedihkan, hingga tumpah ruahlah air mata yang ku tampung dan ku pendam sejak tadi.
Ku perdengarkan telinga ini yang membuatku tersenyum namun alhasil hanya isak tangisku. .
Aku takut. . .
Tapi memang ini takdirku. .
Aku 'tak tau harus mengadu pada siapa. .
Aku 'tak mengerti atas yang kurasa. .
Aku 'tak dapat membacanya dengan jelas. .
Aku 'tak dapat melihat dan merasakan semua itu lebih dalam. . .
Hanya air mata yang keluar, tak dapat menahan kegalauan ini.
Mendengarkan lagu yang semangat hanya menjadi lelucon dalam hati ini, tak mampu bangkit.
Aku hanya duduk diujung tempat tidur ini dbawah atap tempat tidur yang gelap, hanya ad penerangan sedikit dihadapanku saat ini, didepanny ada sebuah cermin yang tertutup sebuah gaun putih yang baru-baru ini diletakan disana sesekali aku ingin melihat kedepan cermin namun tertutup gaun itu, meskipun mungkin aku akan takut melihat ke arah cermin besar itu. .
Aku tak mengerti apa yang terjadi pada diri ini, hati ini, jiwa ini.
Jiwa-jiwa lain telah tertidur tanpa memperdulikan jiwa yang lain belum memejamkan matany sambil memikirkan pikiran hampa dan menangis.
Terkadang lagu yang kudengarkan terdengar agak menyedihkan dan yang dapat dia lakukan adalah menahan air mata itu agar mataku ini tak membuat orang2 khwatir akan keadaanku dimalam sebelumnya.
Andai mata ini dapat menjadi proyektor agar mereka dapat melihat apa yang ada dibayangan hampa mataku ini. . .
Mungkin mereka akan merasakan hal yang sama denganku, mungkin mereka akan menangis sejadi-jadinya, mungkin mereka akan berusaha agar tidak terjadi dan berusaha menghindarinya, atau mungkin mereka akan meminta maaf pada orang-orang yang mengenalnya, atau mungkin mereka akan frustasi apabla mereka yg menjadi pemran utama.

Filosofi : kau bagaikan pohon

Pohon. . .

Bukan cuma akar mu nyawa dr hidup yang telah rusak,
sama halnya dengan hati dan perasaanmu. Namun juga batang mu yang sudah mulai ada tanda2 kerusakan bagai tubuhmu. Tak hanya itu dimulai dr akar mu yg tak sekokohdulu daun mu pun kini mulai layu, berguguran sama halnya dengan apa yg kau lakukan tiap hari. Tak brhenti sampai disini, buah yang kau hasilkan wahai pohonku rasany asam,keras seperti apa yg tlah engkau hasilkan dr smua prbuatan mu. . .