Jumat, 11 Januari 2013

mati tanpa atmosfeer


Terpikir sejenak apa akibat semua dari yang kurasa? Menepis segala rauman yang terlibat diantara ribuan nyaw yang hendak menjerit, aku ada di dalamnya tenggelam dalam aluanan kegalauan,kebimbangan,kepalsuan, kedustaan yang terlibat antara khayal dan nyata. Aku ingin membuang, membuang diriku ini melerakan diri ini terbuang jauh membuang segala kegaduahan yang berbisik bisu di dalam hati. Kenapa? Mengapa? Dan Bagaimana? Semua ini harus terjadi antara nyata dan khayal sungguh berdekatan tak nampak mana yang benar mana yang dusta,, Aku ingin terbunuh, terbunuh oleh sebuah pisau yang teramat tajam yang menusuk nusuk ribuan kebahagian yang ku punya. Dusta? Mugkin itu yang ku rasakan saat ini, mendustai segala yang telah terjadi, namun aku sadar kedustaanku membawa aku ke sebuah lorong yang berujung jadi nyata, Setelah aku bermimpi indah aku terbangun dan semua itu menjadi nyata, namun kala aku terbangun justru kau pergi, entah kau ada dimana, apa kau ada di nyataku atau di khayalku?? Aku bias dalam renunganku, aku terhempas jaauh hingga aku sadar hanya ada  dusta dan palsu, Aku terbiaass sangat terbias untuk menjerit dalam nyanyian syahdu di ujung lorong itu. Hampa tak ada atmosfir disana, ingin terbunuh karena tak ada ruang waktu dan atmosfeer yang kurasa,,  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar