Minggu, 27 November 2011

Just For You William Hakim



Dear Wiiliam Hakim,

Rasa itu memang telah lama terpendam, berbicara namun ‘tak mampu berkata. Terpejam saat aku jauh darimu, bercermin dalam hati untuk melihatmu, menunggu saat kau hadir dalam mimpiku, membisu saat menatap wajhmu,. Dan semua itu yang ku rasa..

William Hakim, tak tahu bagaimana perasaanku..

Rasa ini telah terlanjur kaku membeku saat engkau hilang dari pandangan mataku, berusaha mencairkan titik kebekuan itu namun ‘tak mampu. “Will” hanya nama itu yang dapat ku pikirkan,ku renungankan, ku impikan, ku bayangkan dan ku rasa.  Mencoba berpaling dari nama itu namun ‘tak mampu..

Berusaha terbangun dari mimpi namun tak mampu, mencoba berteriak memanggil namamu namun pun aku ‘tak bisa. Seandainya saja lembaran hari-hari itu dapat ku putar, mungkin mulut ini ‘tak akan bungkam seribu bahasa untuk mengungkapkan perasaan itu, mungkin semua itu akan berakhir indah.. dengan temuan-temuan baru mu, mungkin engkau akan merumuskan hari-hari itu dengan kata-kata cinta.

Perasaan itu akan tertuang diatas temuan-temuan nuklirmu yang mungkin kini telah berdebu di telan masa. Hanya satu nama dalam hati ku, “William Hakim” meski aku ‘tak dapat melihatmu lagi, namun aku tahu kau selalu hadir dalam setiap mimpiku, engkau selalu tersenyum saat engkau melihat canda dan tawaku. Dan semua ini hanya untukmu Will….


  With my Love,

  Karla

Post titleBagian Satu: Dia Membimbingku Melewati Pelataran Masjid


Winona

Masjid itu letaknya hampir di ujung gang. Di sebelahnya ada lapangan rumput dan semak belukar. Bocah-bocah usia SMP memenuhi lapangan itu tiap sore. Mereka main bola, dengan tiang gawang yang sederhana, terbuat dari bilah-bilah kayu yang dipancang di dua sisi lapangan.

Aku berhenti sejenak, menghirup teh kemasan kotak, yang hampir habis, lewat sedotan bengkoknya. Aku suka berhenti sejenak tiap melewati lapangan ini. Entahlah, mungkin karena kehangatan khas yang terdengar saat mereka saling berteriak, dalam bahasa Jawa setempat, satu sama lain. Atau saat mereka tertawa, atau berlari kesenangan setiap bola menggelinding melewati bilah-bilah gawang itu. Kehangatan yang cuma sejenak—sebelum para ibu keluar memanggil mereka pulang—segera begitu dengung adzan menggema dari masjid.

Masjid itu namanya Nurul Ikhlas.

Aku suka setiap mendengar kata ikhlas.

Walaupun terdengarnya sangat abstrak—dan mungkin separuh jamaah masjid ini akan butuh waktu agak lama kalau kutanya bagaimana ikhlas itu. Dan walaupun aku bukan penggemar masjid. Ini pertama kalinya aku datang—setelah satu minggu di kampung ini, setelah kedatanganku yang pertama di masa KKN dulu.

Masjid itu tidak seberapa besar. Dua lantai, namun hanya lantai bawah yang biasa mengakomodir para jamaah di hari-hari biasa. Pilar-pilar berdiri kokoh di pintumasuk yang langsung menghadap kiblat.

Kulepas sandal, masuk, dan kusandarkan tas di dinding. Aku tidak bawa mukena—tapi di pojokan ada rak berisi kitab-kitab Al-Qur'an dan mukena-mukena untuk dipakai umum. Aku juga tidak tahu bagaimana struktur disain masjid ini. Dari sebelah kanan kiblat terdengar suara air—jadi aku keluar kesana lewat pintu samping, menenteng kemasan teh kotak kosong sambil mencari tempat sampah.

Langit masihterang—masih terlalu dini untuk adzan maghrib. Tapi aku belum sholat ashar.

Sudah ada orang disana.

Laki-laki.

Dia membungkuk di depan kran air itu. Kain sarung merah kotak-kotak dinaikkan hingga lutut, baju koko abu-abu tua disingsing hingga siku. Ia sedang melepas peci putihnya, meletakkannya di atas tembok pembatas tempat kran-kran wudhu itu ditanam. Lalu dia menoleh. Padaku.

"Hei...," kurasa dia mengeluarkan suara ini karena terkejut.

"Hei...," aku mengeluarkan suara ini karena refleks membalas.

Sunyi sejenak.

"Tempat wudhu wanita..., please?" desisku kemudian.

Ia menegakkan tubuh. Lalu menguraikan lipatan sarung itu dan berkata padaku, "Lewat depan. Sebelah kiri pintu masuk."

Seperti aku tidak bisa mencari sendiri, orang itu berjalan mendekat, melewatiku, tangan kirinya melambai agar aku mengikuti.

Orang ini mungkin baru duapuluh lima tahun. Intonasi, tekanan suara, dan bahasa Indonesia-nya membuatku tahu dia mungkin bukan penduduk asli, atau tidak menghabiskan seumur hidupnya disini. Mungkin bicara beberapa bahasa. Kulitnya coklat cerah, bersih. Mungkin memang terawat, atau itu adalah efek air wudhu yang sering dibicarakan orang—aku baru tahu kalau itu sungguh-sungguh terjadi. Dan dia wangi. Seperti Rasulullah bila memasuki masjid, kata orang begitu.

Tapi ini Calvin Klein, atau Hugo Boss. Wangi Rasulullah tidak seperti ini, kurasa.

Dia membimbingku melalui pelataran masjid. Melewati beduk, melangkahi lubang-lubang paving yang tidak sempurna, dan batu-batunya yang ditumpuk di pinggir. Tempat wudhu wanita ada di sisi kiri kiblat. Ada tulisan Muslimah dengan tanda panah ke arah sana, yang ditempel di pilar. Aku melewatkan tanda itu tadi.

"Itu," katanya, menunjuk ke arah kran-kran.

"Thanks," ucapku. "Ng—maghribnya jam berapa yah?"

"Setengah enam lewat dikit. Nanti aku muadzin kalo gak ada orang, tenang aja. Di dalam ada buku-buku kalau mau baca sembari nunggu."

"Bukan...,aku belum sholat ashar."

Ada riak kecil di air mukanya—kedua alisnya jadi lebih dekat. Aku nyaris berkata—what?!—kalau dia tidak segera menutupinya dengan senyum. Lalu dia berkata, "Oke," dan berbalik pergi.

Di depan tempat wudhu ada kotak sampah. Kulemparkan kemasan teh kosong itu kesana. Tidak masuk. Tapi suaranya sudah terlanjur membuat orang tadi—entah siapa namanya—menoleh.

Di waktu lain aku mengabaikan benda-benda yang gagal masuk tong sampah seperti ini. Tapi kini aku membungkuk, di bawah pandangan matanya, memungut kotak kecil itu, dan memasukkannya kembali.

Dia tidak berkata apa-apa.

Tapi, aku merasa perlu untuk berbalik kesana, dan mendekat padanya. Kupanggil dia, "Hei," hingga dia berhenti dan menoleh lagi.

"Namamu siapa?"

Itu saja yang ingin kutanyakan. Hanya ingin tahu—tidak masalah kalau dia tidak mau memberitahu. Dan aku sudah siap dengan jawaban-jawaban seperti Azzam, Ikhsan, Rayhan, atau nama-nama Islam yang sejenis itu, saat dia berkata, "Nicolas."

Dia berbalik, kembali menyingsing lengannya. Dia memakai sehelai t-shirt merah dibalik koko itu, ujung lengannya menyelip keluar. Ada garis-garis putih di ujunglengan itu, tertulis Adidas.


***


Nicolas


Aku merasa nyaris yakin pernah bertemu dengan anak itu. Tapi aku tidak ingat dimana.

Entahlah—ada yang membuat dia familiar. Mungkin caranya berdiri di teras masjid, dan memandangku saat aku membungkuk di depan kran wudhu. Atau rok jins biru yangmelambai di bawah lututnya, atau intonasi suaranya saat bertanya, "Tempat wudhu wanita, please...?"

Kurasa intonasi suaranya itu. Nyaring, meskipun dia berusaha memelankannya. Seperti Debbie Gibson saat dia seusia Alicia Sylverstone di video musik Aerosmith.  Seperti orang Aceh, atau Melayu, yang sehari-hari kudapati dalam tahun-tahunku di International Islamic University, Kuala Lumpur. Yang pasti bukan mantan santri di pondok.

Atau caranya melipat kaki, bersila di sudut masjid dalam mukena yang ukurannya kebesaran itu,selama aku mondar-mandir menyiapkan mikrofon adzan dan membersihkan sajadah-sajadah dengan sapu lidi. Dia mengambil salah satu kitab Al-Qur'an, membukanya. Tapi dia bukan membacanya dengan khusyuk dan tartil seperti para santri pondok, atauanak-anak perempuan di masjid kampusku. Dia cuma membalik-balik halaman, kurasa membaca terjemahannya, seperti melihat iklan di majalah mingguan.

Dia juga tidak berjilbab.

Mungkin bukan—bukan satu dari anak Indonesia yang kutemui di KL.

Kusingkirkan pikiran itu.

Tidak banyakyang datang ke masjid sore ini. Jamaah sholat maghrib cuma dua baris. Satu shaf laki-laki, satu perempuan. Itu pun tidak penuh sampai ujung. Anak perempuan tadi itu adalah satu di antara empat ibu-ibu di kiri-kanannya. Jadi dia seperlima dari jamaah muslimah masjid.

Dan dia bukan penduduk kampung ini. Belakangan begitu banyak orang asing datang kekampungku. Aku sudah mendengar dari mama tentang proyek bangunan di tanah yang tadinya milik Haji Rasyid, di dekat pantai. Mereka membangun perumahan disana.Tadinya mereka mau beli tanah keluargaku juga. Ayah tidak menjualnya. Tanah itu dari keluarga almarhumah Bunda-ku, istri pertama ayah.

Anak yang pakai rok jins biru itu—dari dalam tasnya mencuat kertas karton putih yang digulung. Kertas karton yang biasa dibawa anak-anak teknik sipil atau arsitektur. She's one of them.

Dia sedang membuka tas itu saat aku membalikkan badan usai zikir, mencondongkan tubuhku untuk menyalami Haji Rasyid. Haji Rasyid bertanya tentang ayah. Kataku ayah sudah membaik, tekanan darahnya mulai kembali normal. Insya Allah kembali sholat di masjid dua-tiga hari lagi.

Tapi ekor mataku mengikuti rok biru itu.

Dia mengeluarkan bolpoin dari dalam tasnya. Kemudian membuka kitab Al-Quran. Kemudian menulis sesuatu disana.

Dia menulis sesuatu disana.

Saat itu juga aku merasa perlu meninggalkan perbincangan-rutin-pasca-sholat untuk berjalan ke pojok tempat anak itu duduk.

"Lagi ngapain?" tanyaku—dia terlonjak.

Lalu mengangkat wajah, memandangku, matanya membelalak.

"Kamu nulis apa?" kuulurkan tangan, menuntut kitab itu dari tangannya.

Masih dengan pandangan terkejut itu dia menyerahkannya—tak ada pilihan, tanpa berkata apa-apa. Lalu ia mundur sedikit, memperbaiki duduk. Mulai membangun pertahanan diri.

Kitab itu terbuka di bagian surat Al-Maidah. Tepatnya, ayat yang tentang Nabi Isa A.S. dan ibundanya Maryam. Di bawah baris-baris terjemahan bahasa Indonesia-nya ada kotak kosong—seperti yang sering ada di kitab Al-Qur'an dengan terjemahan—yang bertulis, CATATAN. Disana dia menulis.

Ini yang diatulis; dalam surat An-Nisaa' disebutkan,orang-orang kafir mengira mereka telah menyalib Isa. Padahal yang mereka salib itu bukan Isa kan? Lalu, panggilan 'Yesus' itu, benarkah beretimologi dari bahasa Ibrani—'Yeesa'?

Pertanyaan-pertanyaandi dalam kotak itu mendiamkanku selama sesaat. Ini pertanyaan tipikal yang dibahas di kuliah usuluddin selama bertahun-tahun. Juga mengingatkanku pada pertanyaan waktu kecil saat mulai mengenal pluralitas agama yang kuajukan pada Bunda—Yesus itu Nabi Isa? Aku juga merasakan ingatanku pada tahun-tahun kuliah terkumpul lagi. Tentang perbandingan Injil dan Al-Qur'an, cerita Judas Iscariot, juga dialog-dialog lintas agama itu.

Kemudian, suara nyaring itu mendesis, "Kukira..., kotak catatan itu fungsinya buat ditulisi. Ya kan? Lagian, tulisanku rapi kok.... But, anyways, sorry."

Begitu kalimat ini selesai dia beringsut mundur. Berdiri, menyambar tasnya kemudian melesat kabur.

Aku tidak sempat menjawab apa-apa.

Lagipula aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Butuh diskusi panjang untuk membahas ini.

Mungkin, dia bahkan tidak minta ini dibahas. Mungkin dia hanya ingin menulis disana—apapun maksudnya itu. Ada orang-orang yang suka menulis seperti itu.

Perbincangan-rutin-pasca-sholat itu masih berlangsung antara bapak-bapak dan ibu-ibu di pintu masjid. Anak itu berusaha menyelinap disana, untuk memungut sandalnya, namun dihambat oleh tata-krama dan kesopanan yang masih berusaha dia pertahankan. Dia jadi kelihatan sangat bingung.

Di kejauhan, jauh di luar masjid, di seberang lapangan, kulihat sebuah Nissan Terrano parkir. Sejumlah temanku ada di dalam sana—Faisal di belakang setir. Ini sabtu malam. Jadwal futsal. Aku keluar masjid lewat pintu samping, menyongsong mereka.

Masing-masing kami punya pacar. Tapi tidak satupun di antara mereka yang peduli malam minggu pada saat semua orang dalam tim berkumpul lengkap seperti ini. Aku sendiri—Rahmi tidak pernah melarangku kemana-mana. Hubungan kami steady, semua orang tahu. Sebenarnya dia sudahdipersiapkan untukku sejak lama. Rahmi tidak suka keluar malam seperti gadis-gadis lain. Saat ini dia mungkin sedang berbincang dengan ibunya, atau menyiapkan makan malam untuk ayahnya, atau sedang mengajari adiknya membaca Qur'an. Tanpa menulisi apa-apa disana.

Lewat pintu samping aku melihat si rok biru itu lagi, melintas. Rambutnya, yang sebagian masih basah oleh air wudhu itu kini terurai lepas.

Aku merasa sangat yakin pernah melihatnya sebelum ini. Dulu, di suatu tempat, entah dimana.

Dari jauh, Faisal mengedipkan lampu kabut. Menyilaukan—berusaha bilang, buruan. Tapi kutahan diriku, dan kusempatkan diri untuk mengikuti langkah-langkah kecil di bawah rok biru itu hingga beberapa meter, dan kupanggil dia.

"Hei."

Dia menoleh. Lalu berhenti. "Iya...?"

Tanyaku, "Siapa namamu?"

Ia menetralkan napasnya sejenak. Matanya masih memancarkan ketegangan peristiwa tulisan di bawah kitab Al-Qur'an tadi, tapi ia berusaha tersenyum.

Lalu dia berkata, "Namaku Nona."

Nona siapa?

Aku tidak pernah dengan kata nona yang merupakan nama orang.

Ya, sudah.

Dia masih berdiri diam—seperti menunggu pertanyaan selanjutnya. Aku tidak punya pertanyaan selanjutnya. Jadi aku berkata, "Oke. Aku Nicolas."

Dia berkata, menghela napas, "Oke."

Kini senyumnya lega. Lalu dia melambai, pergi.

Faisal mengedipkan lampu kabut lagi. Aku berjalan kesana, sambil melepas kancing baju satu per satu dan memperlihatkan kaos merah Liverpool kebangganku. Tanpa menyadari—karena lama setelah itu baru aku sadari—bahwa itu adalah sabtu malam yang kemudian merubah seluruh hidupku.

***

(bersambung)
(Morra Quatro)

(I'm Not Gonna Write You A) LOVE SONG


Head under water
And they tell me to breathe easy for a while
The breathing gets harder, even I know that
Made room for me but it's too soon to see if I'm happy in your hands

I'm unusually hard to hold on to
Blank stares at blank pages
No easy way to say this
You mean well, but you make this hard on me
I'm not gonna write you a love song 'cause you asked for it
'cause you need one, you see

I'm not gonna write you a love song
(just because) 'cause you tell me it
Make or break in this
If you're on your way
I'm not gonna write you to stay
If all you have is leaving
I'm gonna need a better
Reason to write you a love song today

I learned the hard way
That they all say things you want to hear
And my heavy heart sinks deep down under you
and your twisted words, your help just hurts
You are not what I thought you were
Hello... to high and dry
Convinced me to please you
Made me think that I need this too
I'm trying to let you hear me as I am!

Promise me that you'll leave the light on
To help me see with daylight, my guide, gone
'cause I believe there's a way you can love me
Because I say I won't write you a love song
'cause you asked for it 'cause you need one, you see

Benarkah Bulan Pernah Terbelah...?


Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?

Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,... kebenaran yang mutlak dari-Nya. Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ? Di bawah ini adalah kisahnya: Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut: Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.

Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan ? Mereka menjawab: Coba belah bulan, .."

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dansaling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali...!!!"

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan??"

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati." Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...

Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.

Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.

Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,

"Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.

Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq

(Morra Quatro)

Sholat Subuh Di Masjid


Seorang pria bangun pagi2 buta utk sholat subuh di Masjid.

Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid.

Di tengah jalan menuju masjid, ia jatuh dan pakaiannya kotor. Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali kerumah. Di rumah, dia berganti baju, berwudhu, dan, lagi, berjalan menuju masjid. 

Dalam perjalanan kembali ke masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama. Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali kerumah. Dirumah, dia, sekali lagi, berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju masjid. Di tengah jalan menuju masjid, dia bertemu seorang pria yg memegang lampu. Dia menanyakan identitas pria ini, dan pria itu menjawab "Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda.' Pria pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid. Saat sampai di masjid, pria pertama bertanya kepada pria yang membawa lampu untuk masuk dan sholat subuh bersamanya. Pria kedua menolak. Pria pertama mengajak lagi hingga berkali2 dan, lagi, jawabannya sama. Pria pertama bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan sholat.

Pria kedua menjawab, "Aku adalah Setan (devil/ evil)."

Pria itu terkejut.

Setan kemudian menjelaskan, 'Saya melihat kamu berjalan ke masjid, dan sayalah yg membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah, membersihkan badan dan kembali ke masjid, Allah memaafkan semua dosa2mu. Saya membuatmu jatuh kedua kalinya, dan bahkan itupun tidak membuatmu merubah pikiran untuk tinggal dirumah saja, kamu tetap memutuskan kembali masjid. Karena hal itu, Allah memaafkan dosa2 seluruh anggota keluargamu. Saya KHAWATIR jika saya membuat mu jatuh utk ketiga kalinya, jangan2 Allah akan memaafkan dosa2 seluruh penduduk desamu, jadi saya harus memastikan bahwa anda sampai dimasjid dgn selamat.'

Jadi, jangan pernah biarkan Setan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya. Jangan melepaskan sebuah niat baik yg hendak kamu lakukan karena kamu tidak pernah tau ganjaran yg akan kamu dapatkan dari segala kesulitan yg kamu temui.

(Morra Quatro)

Between The Lines


Time to tell me the truth
To burden your mouth for what you say
No pieces of paper in the way
Cause I cant continue pretending to choose
The opposite sides on which we fall
The loving you laters if at all
No right minds could wrong be this many times

My memory is cruel
I'm queen of attention to details
Defending intentions if he fails
Until now, he told me her name
It sounded familiar in a way
I could have sworn I'd heard him say it ten thousand times
If only I had been listening

Leave unsaid unspoken
Eyes wide shut unopened
You and me
Always between the lines
Between the lines

I thought I thought I was ready to bleed
That we'd move from the shadows on the wall
And stand in the center of it all
Too late two choices to stay or to leave
Mine was so easy to uncover
He'd already left with the other
So I've learned to listen through silence....

Leave unsaid unspoken
Eyes wide shut unopened
You and me be
You and me always be

I tell myself all the words he surely meant to say
I'll talk until the conversation doesn't stay on
Wait for me I'm almost ready
When he meant let go....

(Morra Quatro)

Kisah Cinta dan Waktu

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai
macam benda-benda abstrak: ada Cinta,
Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan dan
sebagainya. Mereka hidup berdampingan
dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai
menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-
tiba naik dan akan menenggelamkan pulau itu.

Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha
menyelamatkan diri.
Cinta sangat kebingungan
sebab ia tidak dapat berenang dan tak
mempunyai perahu.

Ia berdiri di tepi pantai mencoba mencari
pertolongan. Sementara itu air makin naik
membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang
mengayuh perahu.

"Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak
Cinta.

"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku
telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak
dapat membawamu serta, nanti perahu ini
tenggelam. Lagipula tak ada tempat lagi bagimu
di perahuku ini." Lalu Kakayaan cepat-cepat
mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali.. namun kemudian dilihatnya
Kegembiraan lewat dengan perahunya.

"Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia
menemukan perahu sehingga ia tak mendengar
teriakan Cinta.

Air makin tinggi membasahi Cinta sampai ke
pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan.

"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak
Cinta.

"Wah, Cinta, kamu basah dan kotor. Aku tak
bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori
perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya.

Ia mulai menangis terisak-isak. Saat itu
lewatlah Kesedihan.

"Oh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,"
kata Cinta.

"Maaf, Cinta. Aku sedang sedih dan aku ingin
sendirian saja…" kata Kesedihan sambil terus
mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik
dan akan menenggelamkannya.

Pada saat kritis itulah tiba-tiba terdengar
suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!"

Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat
seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat
Cinta naik ke perahu itu, tepat sebelum air
menenggelamkannya. Di pulau terdekat, orang
tua itu menurunkan Cinta dan segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia
sama sekali tidak mengetahui siapa orang tua
yang menyelamatkannya itu. Cinta segera
menanyakannya kepada seorang penduduk tua
di pulau itu, siapa sebenarnya orang tua itu.

"Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." kata
orang itu.

"Tapi, mengapa ia menyelamatkanku? Aku tak
mengenalnya. Bahkan teman-teman yang
mengenalku pun enggan menolongku" tanya
Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu lah yang
tahu berapa nilai sesungguhnya dari Cinta
itu …"


(special thanks:Morra Quatro) 

Air Wudhu Ini Terasa Amat Dingin

Dan kutundukkan kepalaku.

Karena angkuhku terbentur tangis.
Merepis.
Dalam keping sekecil molekul hadas...
Meluruh.
Hanyut tanpa daya,
Ke hilir kehendakMu.

Air wudhu ini terasa amat dingin.

Gigilkan takutku.
Larutkan air mata.
Saat kusesap ia dalam retak benci..., marah.
Hingga tetes terakhirnya meresap ke dalam tanah.

Bahuku terguncang.

Allah, berikan aku ikhlas...



(Morra Quatro; Djakarta, July 2010)

Jumat, 25 November 2011

wanita

Bagi aku. . .
Cewe/perempuan/wanita adalah suatu mutiara yang harus dipelihara oleh seorang laki-laki yg sudah mendapatkn'a. .
Tp sosok wanita skarang justru di lecehkan, dikhianati, dan dipermainkan.

Trkdng diawal mrka <kaum adam> brkata sanggup utk memiliki sbutir mutiara saja.
Namun dtngah perjalan,pasti ada keinginan Untk hanya skedar dekat dngn mutiara lain. .
Namun. . Perilaku seperti itu menimbulkan kekecewaan. .
Kekesalan. .
Dan sakit hati karena mrasa dpermainkan.
Meskpun tdk smua kaum adam sperti itu, namun bnyk skali diantara mereka yg tak bisa menghargai cukup memiliki sebutir mutiara saja. .

Mutiara itu indah. . .
Sangat indah apabila ia dirawat, dijaga dngn penuh kasih sayang.

Sekarang ini memang sudah berbeda. .
Jumlah mutiara tak sbanding dngn yg lain<kaum adam>.
Jumlah mereka trlalu bnyk shgga membuat mrka ingn memilki lbh dr satu. .

Kaum hawa memang dcptakan utk mnjadi pasangan kaum adam. .
Tp. .yg sewajarnya. .

Apabila. .kau menyakiti SATU WANITA yg menjadi pasanganmu sama saja kau Menyakiti IBUMU sndri, krna apabila tdk ada ibumu,
kau tak kn bsa memiliki mutiara yg indah di muka bumi ini. .
Andai kau<kaum adam> mengrti pentingny menghargai wanta. .
Menjganya. .
Mengashinya. .
Dan smua dilakukan dngn hati.
Tak kn ada mutiara yg hilang. .
Dan tak kn ad tetesan air mata dr wanita...

Lemah Tanpamu

Sinopsis. .

cewe yg pny pnykt biasa tp dh kronis
maag akut n syndrom pernafsan.
Hdupny trgntg ma obt smpai dya ga boleh ngelwatin 1 kali ja dr obt, ampe seorng cowo yg bnr2 cnta dy tau kalo dy skt dy cowonya, tuh cewe rela pndah biar cowony ga tau. Dr tjir smpe mskin dmi obt. Ampe cony nemuin dy ktka dy lg mw nolngn org dngn ngsh mkanany ampe maagny kmbuh. Jd tuh cowo tau.
Akhrny sisa hdup tuh cewe bsa brsma cowony. Smua biaya cony tnggung cz dy dh sukses. Ampe suatu saat,wkt diacra mkan2 saking keasykany ktmu tmen SMA, dy ksh mkananny ke pngemis yg minta2 ke dy, dy cm minum jus dan cony ga nyadarin itu. Sampe sore dy bru ingt kalo dy g makn siang,maagny kmbuh tp dy diem ja.
Smpe akhrny dtmuin pingsn d dlem kmrny yg kekunci, dkira ortuny dy tdr ga tauny pngsan. Pas mlem 00.01 coya tlpn ga diangkt sms g bls.pdhl mw ksh kjtn krna ceny ultah. Dy nyanyi d dpn jndla kmr ceny tp ga keluar. Pas krmh ceweny bru pd tw kalo ceny pngsn. Lgsg dbw ke R.S dan pas hari ultah tpat jm 9. Wkt dy lahir dy menggal.

LOVE

Cinta itu adalah sebuah ungkapan perasaan yg trtuang dr hati, cinta itu dituangkan ke sebuah objek baik itu,manusia, makhluk hdup laen, atau suatu brang, krna sifat cinta itu trkadang ingin memilki,mengashi, dan menyayangi meskpun itu sulit. Tp kalo cinta pda manusia: perasaan yg muncul dr dlm lubk hati seseorng kpd org lain yg sudh membuat hti kita brubh menjd bhagia, tenang, sifatny cinta ingn slalu dekat, ingn memiliki,ingn slalu brsma'a, dan ingn dcintai.

^_^
cinta itu ga hrs memiliki, karna cinta itu IKLHAS bila dia bhgia brsma orng lain tp terasa indah bila kita BERSAMA dgn org yg kita cintai..
jd inti'y jgnlah khianati cintamu nd jgalah cinta sjati sblum kmu mnyesal telah mninggalkn'y..

Tips GEMUK


Tips Sehat Gemukin Badan
Published On Februari 19th 2010 By Arie Pinoci. Under: Tips. Tags: Badan Kurus, Cara Gemuk, Pengen Gemuk, Tips Gemukin Badan, Tips Kesehatan  
Gemukin Badan
Tips sehat gemukin badan. Punya badan kurus emang sering bikin kita gak pEdE, macem-2 aja julukannya, mulai dari papan berjalan, kaki nyamuk, cacingan, cungkring, begeng de es be dah, yang semuanya cuma bikin kita minder pengen gantung diri. lho?? maksudnya pengen gemukin badan lah..
Kalo di itung-2 lebih emang banyak orang [terutama cewe] yang pengin ngurusin badan daripada gemukin badan. Karena menurut penelitian cewe lbih merasa gemuk darpada kurus. Tapi gak sedikit juga loh cewe/cowo yang merasa kurus dan pengen gemukin badan.
So, buat kamu2 yang pengen ndut, ikuti deh tips sehat gemukin badan berikut.
1. Tambah Porsi Makan
Tambah porsi makan kamu pelan-2 [jangan langsung se abreg, soalnya perut kamu butuh penyesuaian]. Resep ini terbukti paling ampuh buat nambah berat badan. Tapi tentu aja kamu harus mempertimbangkan kemampuan pencernaan kamu, jangan sampe diluar batas pencernaan yah..
2. Makan 6x Sehari
Coba kamu makan minimal 5x sehari. Pagi jam 9, siang jam 11, trus jam 2. Sorenya makan lagi sekitar jam 5, trus malamnya jam 7. Kalo masih mampu dan masih melek, makan lagi sekitar jam 10. Kedengerannya emang serem en rada edan, tapi selama makanan kamu sehat dan porsinya sesuai, trik ini bisa bikin timbangan naik drastis.
3. Istirahat Cukup
Percuma makannya banyak kalo tubuh kamu gak dapat istirahat yang cukup. Jadi, atur pola tidur yang sehat, minimal 8 jam sehari. Kalopun kurang dari 8 jam sehari, kamu bisa nyur2 waktu disela2 kesibukan untuk istirahat bentar. Pokonya bikin tubuh kamu selalu dalam keadaan nyaman.
4. Olahraga
Olahraga sangat penting buat proses pembentukan tubuh kamu dan menjaga metabolisme. Jadi, kalo kamu pengen gemuk, lakukan olahraga secara teratur.. Fokusin olahraga untuk pembentukan massa otot, seperti fitnes atau body language. Ini yang bikin tubuh kamu lebih berisi dan berbentuk
5. 4 Sehat 5 Sempurna
Selain ngatur porsi dan intensitas makanan, jenis makannya juga harus diperhatikan. Jangan sembarangan memilih makanan. Cari yang sesuai menu 4 Sehat 5 Sempurna. Apalagi dalam rangka gemukin badan, susu penting banget loh, kamu boleh minum susu 4x sehari, terutama susu murni.
6. Suplemen Tambahan
Gak ada salahnya tambahin konsumsi kamu dengan suplemen makanan, peningkat nafsu makan ato vitamin2 lainnya yang bisa memelihara kesehatan tubuh kamu.
7. Ngemil
Ngemil terbukti ampuh dan cepet naikin berat badan. So, kalo kamu pengen gemukin badan dengan cepat, ayo biasain budaya ngemil. Bawa cemilan kemana2, terutama coklat.
8. Madu dan Minyak Ikan
Untuk nambah nafsu makan secara natural, kamu bisa mengonsumsi madu ato minyak ikan. Selain berfungsi menjaga fitalitas tubuh, madu & minyak ikan juga nambah nafsu makan loh..
9. Banyak Minum Air Putih
Minum air putih emang kedengerannya gak nyambung. Tapi, jangan nganggap remeh dulu. Air putih itu sangat berperan buat menjaga kesehatan tubuh kita loh. Dengan minum air putih tubuh kita sehat dan bikin pencernaan lancar. Kalo pencernaan udah lancar otomatis program gemukin badan kita bisa cepat berhasil.
****
Hindari Hal-Hal Berikut :
1. Stres
Stres adalah hal paling utama yang bikin berat badan turun. Selain itu, stres juga diyakini dunia kedokteran sebagai penyebab berbagai macam penyakit. So, kalo kamu pengen gemuk dan sehat, jauhin stres yah..
2. Kecapean
Kecapean juga bisa bikin berat badan susah naik. Makan sebanyak apapun gak bakal ngaruh kalo tubuh kita diforsir terus tanpa istirahat yang cukup. Jadi mulai sekarang, perhatiin bahasa tubuh kamu sendiri. Jangan maksain tubuh kamu diluar batas kemampuan.
3. Minum Soda
Soda bikin perut cepat berasa penuh Kalo perut udah kerasa penuh, otomatis kita jadi gak laper lagi kan? Jadi sebaiknya jangn minum minuman yang mengandung soda, apalagi sebelum makan.
4. Abis Makan Langsung Minum
Abis makan sebaiknya jangan langsung minum air. Tunggu beberapa saat [misal 25 menit] baru minum air. Trik ini bikin kamu bisa makan banyak dan perut tetep langsing.
Nah itulah tips sehat gemukin badan dan hal-hal yang musti kamu hindari, sekarang kamu gak perlu minder lagi dengan tubuh kamu yang ceking itu. Kamu juga bisa bebas pake baju warna hitam tanpa harus takut keliatan kurus. Dengan tubuh sehat dan berisi, penampilan kamu juga bakal lebih fres. Oiya, ada efek sampingnya “kamu bakal boros” karena sering jajan dan sering beli celana, coz ukurannya berubah-2. heheheee…