Minggu, 23 September 2012


        Rintik hujan yang turun seketika menambah syahdu dalam angan yang berpaling kepada kehendaknya hanya segelintir rindu yang membekas diantara benak kami.namun hanya khayal dan kenangan yang mampir untuk mengingatkanku tentangnya. Saat mata itu kembali menatap mata ini, rasanya ingin membuang jauh-jauh tatapan palsu itu. Mungkin aku hanya impian dan hanya khayalan bertabur debu. Mungkin Tuhan berkendak lain atas perbedaan ini, mungkin tuhan punya cara lain untuk memisahkan kita dan mungkin tuhan punya kehendak yang akan menemani langkahku untuk pergi.
      Abaikan tatapan itu..cobalah untuk menerpa pendirian ini, namun tatapan itu yang justru membuatku tersipu dan terbelalak bertanya apa yang dia bayangkan terhadap sosok dihadapannya yaitu "aku". Kau buatku bertahan sendiri disini, menepis masa laluku yang dibuat olehnya menjadi hampa dan hancur seketika. Tatapanmu yang penuh arti menjadi pertanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar