Kamis, 24 Januari 2013

Janji yang membisu


Janji kebersamaan kita yang tak akan pernah pupus terlekang oleh waktu. Kini kau telah tenang disana sayang, menanti kehadiranku kembali untuk melanjutkan cerita kita dulu. Tuhan punya cara untuk mengindahkan kisah kita dulu. Janji yang pernah kita sematkan saat kebahagian sedang membasuh kita. Janji dariku Oky untukmu Seftya, dan untuk hubungan kita.

Dulu..                                                                                                                                    
Dulu...Aku selalu berbahagia denganmu, menunggumu berjam-jam biasa bagiku, menunggu kehadiranmu kala kakimu menginjak gerbang sekolah selepas sekolah usai tak pernah membuatku jenuh. Tak pernah mulut ini rela untuk menegormu padahal begitu lamanya aku dibawah terik matahari yang usang  hanya untuk menunggumu selepas sekolah. Tak pernah sedikitpun kita bertengkar, berbicara angan kita untuk selalu bersama. Padahal 3 tahun sudah kita bersama, kau tetap selalu menjadi yang pertama. Cita-cita kita dulu saat kita masih mengenakan seragam putih abu adalah “Mendapatkan kebahagiaan yang layak untuk kita”. Belajar bersama di sebuah Foodcourt selepas sekolah usai sambil bercengkrama, mengistirahatkan otak kita sambil bertukar pikiran ilmu yang kita temuakan di sekolah masing-masing itu hal yang selalu kita lakukan hampir setiap hari. Menyambangi rumahmu yang saat itu semakin jauh karena kepindahanku dari Komplek kita dulu tak menjadi penghalang bagiku  untuk selalu menjadi ojek gratis tumpanganmu. Omelan papah kala aku pulang malam karena habis mengajarimu soal matematika yang sungguh susahnya masuk dalam pikiranmu tak mampu hentikan kebiasaan kita. Apalagi saat celotehan mamahmu kala kita pulang terlambat saat hujan menyerbu dan menghentikan perjalanan kita untuk berteduh karena aku tak pernah ingin kau sakit. Betapa bodohnya aku kala kau sakit karena tetesan air hujan itu. Meski mamahmu sering bilang “makanya bawa mobil” tak membuatku berhenti untuk belajar setir mobil, meski diam-diam dari papah. Aku memang telah ditinggal oleh sosok bidadari dalam diriku yaitu mamah, makanya aku selalu menghormati ribuan mamah didunia ini dan menganggap mamahmu adalah mamahku. Kau selalu bersedih kala mamahmu memarahimu, tapi aku selalu senang dan semakin sayang pada mamahmu karena bagiku ini perhatian yang diberikannya untukku. Memang malang sekali nasibku hanya numpang mamah darimu, tapi itulah yang membuatmu senang menceritakan tentangku pada mamahmu. Aku ingat kala itu mamahmu senang mendengar bahwa aku sekolah sambil kerja, itu yang membuatnya menerima dan merestui hubungan kita. Kekokohan mamahmu dulu telah ku lunakan saat berita perjuanganku untuk melanjutkan hidup telah didengarnya. Celotehan kebahagiaan pun menambah kebahagiaanku kala ku temukan ayahku kembali bersama wanita yang menjadi penggati mamahku katanya, tapi bagiku tak ada yang bisa menggantikan sosok mamah. Aku ingat, dan pasti selalu teringat saat kita sedang bermain di sebuah pantai  yang jaraknya sangat jauh dari rumah dan pastinya jauh dari  keluarga jauh dari kehangatan rumah yang selalu kau rindukan karena aku sangat paham kau sulit jauh dari rumah. Karena bagimu kehangatan hanya ada dirumah dan ada dalam diriku. Kita pernah pergi kesana, ke sebuah pantai yang sangat biru, pemandangan yang berarti diselimuti ribuan pasir pantai putih,kita bersenang-senang disana. Meskipun malamnya aku harus menunggumu tertidur dikala semua mata harus terpejam apalagi kalau kau tak bisa tidur karena kangen rumah. Kau pasti ingat, sore itu kala ujung pantai ingin menarik matahari yang berwarna oren keemasan, kita pernah berjanji, berjanji untuk selalu berbahagia. Janji kita saat itu adalah “Kita tak sehidup semati, karena Tuhan menciptakan kita untuk berbahagia. Jika salah satu diantara kita ada yang pergi, pergi mendahulukan keadaan, salah satu diantara kita tak boleh ada yang meneteskan air mata apalagi sampai meraung-raung untuk menghentikan keadaan. Yang ditinggalkan haruslah melanjutakan kebahagiaan yang telah ditetapkan tuhan. Dengan mencari pengganti dari yang pergi”  Janji itu kita sematkan diantara bergantinya masa diiringi kepergian matahari dari pelupuk mata. Kupikir itu hanya guyonan diantara candaan kita,sebenarnya itu hanya ledekan apakah sanggup dia kutinggalkan karena yang ku tahu dia salalu menolak untuk kutinggalkan. Sungguh itu ledekan dan candaan yang terindah untukku. Kala itu,sebuah sore yang panjang bagiku betapa susahnya aku mengajarimu rumus-rumus soal matematika untuk nghadapi Ujian Akhir Nasional. Selepas pulang sekolah setelah refreshing sejenak  hingga malam menyambangi kau baru mampu menyelesaikan soal UN tahun lalu. Bagaimana degan tahun sekarang yang katanya akan lebih sulit katamu. Aku tahu, kau tak pernah ingin menghadapi hari esok, katamu seandainya hari esok bisa diskip pasti kebehagiaanmu akan lengkap. Tapi tetap saja kau tak pernah bisa menghentikan hari esok atas perintah tuhan. Nampaknya kau mampu menyelesaikan hari esok dengan senyummu, dan benar kau tersenyum kala kau menginjakkan kakimu keluar dari gerbang sekolahmu dan katamu “kau membuat soal sulit sekali, tapi tadi soalnya mudah tau..” Dan hanya senyum jawabku, itulah caraku agar kau bisa mengerjakan soal yang sulit padahal soalnya tak sesulit itu. Aku hanya tak ingin kau tak mampu mengerjakannya kala tak ada lagi aku disampingmu. Selepas UN berakhir, benar aku demam tinggi, mamah tiriku pun kelimpungan merawatku. Apalagi kamu malam-malam nekat menyambangi rumahku ditemani mamahmu karena kau tahu aku demam tinggi. Ku kira itu malam-malam terakhirku, ternyata mobil yang dikendarai papah melintasi jalanan yang senyap menyelamatkanku dan dokterpun membantuku untuk selamat. Saat aku kritis aku tahu, kau galau bukan main mamahmu pun yang terkadang galak dan terkesan membenciku luluh lagi karena melihat keadaanku yang lunglai tak berdaya. Aku didiagnosa memiliki penyakit kritis, tapi kau menguatkanku. Hampir tiap menit kau buang butiran-butiran air mata hanya untuk menangisiku padahal aku tak apa-apa, hanya saja dalamnya ginjalku menahan ketakutan untuk tak bernyawa lagi dan meninggalkan senyummu. Ku kira saat itu aku yang akan meninggalkanmu,  aku berpesan padamu untuk mengingat janji kita di bawah matahari yang terbenam sore itu. Kau menangis sejadi-jadinya kala ucapan itu terluncur dalam dekapku. Tapi Tuhan berbaik hati padaku, mungkin katanya pertemuanku dengan mamah dipending dulu yah karena kasihan melihat wajahmu yang begitu memelas padaku untuk selalu kuat. Setelah hampir 2 minggu aku menyambangi rumah sakit yang telah bosan mendengar rintihanku, aku bisa pulang ke rumah dengan wajah yang sangat tak wajar. Itu 2 minggu yang sangat berat bagiku dan kamu, karena ga bisa seneng-seneng seperti biasa. Hari-hari berlalu dan kepulihanku pun mendiami tubuhku, meski harus dibantu obat untuk melanjutkan sisa hidupku tapi tak apalah demi kamu, demi senyuman itu. Detik-detik pengumuman UN pun masih sempat aku rasakan, apalagi kamu saat penasaran dengan hasil matematikamu dengan hasil berguru padaku. Memang sempat kau rasakannya tapi hanya sebentar, kau malah pergi bersama supir pribadi papahmu untuk membeli kado untukku, bodohnya kamu saat itu mendustakanku. Kau tak ingin diantar olehku kala itu, meski biasanya aku memaksa karena khawatir kau kenapa-napa. Dan benar, kau ijin padaku untuk pergi bersama pak Deo, dia supir pribadi papahmu yang sedang istirahat selepas mengantar majikannya pulang kantor. Entah apa yang ada dipikiran Pak Deo untuk mengantarkan anak dari Tuannya ke hadapan tuhan.  Dijalan, saat jalannan licin setelah hujan mengguyuri sepanjang jalan, membuat mobil yang dikendarai Pak Deo tergelincir, padahal jaket adidas yang telah kau beli dan sudah kau bungkus rapih dengan hiasan yang kau minta pada pelayan di sebuah distro olahraga telah kau siapkan untukku, tapi ternyata bukan kamu yang memberikannya padaku, tapi mamahmu. Kau pergi dengan waktu yang panjang dan sangat lama, bahkan kau tak pernah kembali mungkin kau menungguku disana, diujung peraduan saat aku tak pernah bisa berhenti melupakanku. Disaat semua menangis, apalagi mamahmu meronta-ronta berharap waktu kembali dan berhenti, tapi  aku tak pernah menangisi kepergianmu hingga kini dan sampai nanti, aku bahagia karena kau kembali padanya. Berarti sudah berhenti tanggung jawabku untuk menjagamu, ku yakin kau bisa menjaga dirimu disana. Kutitipkan dirimu pada Tuhan karena ku yakin Tuhan akan selalu menjagamu dengan baik dan dengan kasih sayangnya. Sampai kau hembuskan nafas terakhirmu, dan kau pergi meninggalkanku disini aku akan selalu menyayangi dan mencintaimu. Jaket yang kau titipkan adalah jaket pemberian terakhirmu dan akan selalu ku jaga. Kini kau bahagia disisi tuhan, dan aku telah bahagia bersama seorang wanita bernama  Jelita, dia adalah kekasihku sekarang, maafkan aku bukan maksud hati ingi mengkhianatimu, tapi karena mamahmu yang memintaku untuk menjaga keponakannya itu dan dia sepupumu. Berat sebenarnya kala mamahmu memintaku menjaganya, tapi aku tak berdaya karena ku tahu dia tak berkawan dan tak ada yang menjaganya makanya, kini aku beralih untuk menjaganya. Kau tahu, betapa sempurnanya nilai matematikamu saat UN, pasti kau akan bahagia kala kau dengar pengumuman UN kala itu, kau mendapatkan nilai yang hampir sempurna 98, bahkan aku kalah darimu yang hanya bisa mendapatkan nilai 95 saat itu. Dan hasil Ujianmu lah yang terbaik di Sekolahmu, meski tak bertuah tapi nilai itu hanya kau yang memiliki dan tak akan ada yang dapat menggantikannya.  ku harap kita akan bersama dikala waktu yang menyatukan kita kembali beradu. Tunggu aku sayang di Surga, aku pasti akan menyambangimu nanti, kala Tuhan memintaku untuk  kembali. Bahagialah kau disana dan jangan pernah kau menangis kala rindu menguras habis dirimu dan aku tak bisa menghapus tangis itu lagi.

Jumat, 18 Januari 2013

Nyata Tapi Semu


ku ingin menyendiri, berteman sepi,,
tak berharap siapa pun menyapa dan tersenyum kepada ku,,
ku tak ingin berpikir apa pun,,
ku hanya ingin termenung dalam diam ku,


Tertulis sebuah status di sebuah jejaring sosial beberapa menit yang lalu. Belakangan ini status Reyno memang terlihat mengagalau, entah apa yang terjadi padanya, menggalaukan seseorang atau hanya sebuah status yang tak bertuah. Hemmm...Diketahui Reyno sekarang bisa melihat Felya setiap hari dikelas,sekarang jarak yang dulu memisahkan mereka tak membuatnya gundah lagi. Dulu...sejak kecil Reyno menyukai dan mungkin menyayangi Felya, cewek yang dari kecil sering bermain dengannya saat liburan. Dulu jarak ribuan kilometer yang memisahkan mereka menjadi penghalang untuk berlabuhnya hati Felya dipangkuan Reyno. Tapi Reyno tetap saja mengagumi gadis seusianya itu, tanpa memikirkan betapa sakitnya hatinya kala Felya bersama cowok lain.
 Sekarang ketika jarak tak memisahkan mereka, bahkan ruangan itu telihat hampa hanya ada mereka berdua yang tau akan perasaan mereka masing-masing. Tapi..betapa dinginya sikap Reyno kepada Felya, entah apa yang terjadi seolah Reyno begitu membencinya. Felya yang perlahan mulai menyayangi Reyno justru berbalik arah karena sikap acuh Reyno. Seolah Reyno telah kehilangan akal dan melupakan kenangan mereka di masa lalu. Kini, mereka dekat atmosfeer yang kala itu membuat keduanya lebih bersatu tapi lagi lagi sikap acuh Reyno dan sikap dingin yang membekukan antara mereka. Felya berpikir buat apa menyayangi orang yang selalu dingin padanya. Sekarang Felya justru telah ada yang miliki, Edo yah dia yang telah memiliki Felya teman baru Reyno juga.

so, maaf klw aku menghilang tiba" 
karna ku tau kau sudah ada yg memiliki,,,,
bukan ku PHP tp lebih baik ku menunggu hingga kau sendiri :)


        Seolah Reyno tak peduli dengan sikap Felya yang sebenarnya ingin dimilikinya. Diam dingin beku itulah Reyno yang dikenal Felya sekarang tapi saat dalam permainan olahraga dia terlihat lepas, bahagia. Sering kali Felya memandangi Reyno yang sedang berolahraga, namun tetap saja Reyno acuh pada Felya.

satu prinsip hubungan ku,,
aku ga mau mengganggu hub orang lain,,

Memang dingin senyap tak ada atmosfeer kehidupan yang terlihat dalam diri Reyno kala bertemu Felya. Reyno memang semakin menjauh semakin berlari dalam dunianya, mungkin untuk mengubur hidup-hidup kenangannya dulu bersama Felya. Saat di pasar malam kala itu mereka bermain bersama, tertawa riang sambil menikmati arum manis dan popocorn di temani ribuan bintang kejora yang berbinar di langit. Indah..bahagia,,itulah yang mereka rasakan kala itu.

Terimakasih untukmu yang pernah memberi warna cinta dalam hidupku,,
          Banyak kupu-kupu indah yang berwarna sendu berterbangan dengan bebasnya di alam yang penuh dengan warna. Banyak kejadian antara mereka yang hanya mereka pendam masing-masing. Sejatinya itu adalah sebuah rahasia besar yg selalu mereka abaikan,lupakan seiring berjalannya waktu. Berlari dalam suasana sendu berkiblat dalam hati hanya khayal yang menyerupainya hina dan terkecoh oleh kedusataan dalam hati, Pelangi, berwarna merdu berceoteh dengan para peri di langit indah seolah menepakan antara mereka berdua dulu...

Aku itu orangnya memang pendiam, diam-diam jatuh cinta kepadamu & diam-diam aku menahan perih karenamu :')

          Terkadang seseorang itu mengenakan topeng, terkadang terlihat apa yang sebenarnya dia sembunyikan itulah Reyno yang sekarang terlihat oleh Felya. Canda tawa dan riang yang terpancar dari raut wajah Reino menampakan topengnya, sebaliknya kala iah dingin senyap sunyi bisu itulah yang sejatinya dia rasakan. Mungkin memang benar masih ada serpihan hati itu, namun entah mengapa dia sembunyikan. Felya merasa ada keganjilan dalam diri Reyno, sebenarnya apa salahnya hingga begitu redupnya Reyno. “Sebenarnya aku salah apaa sih no? Kenapa kamu selalu dingin,diam,bisu,senyap,redup depan aku? Salah apaa sih noooooo?” Jerit Felya di balkon depan kamar kostannya itu. Sambil merintih galau rindu entah semua jadi satu. Sosok Edo tak pernah dia bayangkan selama ini, hanya ada satu nama “Reyno” yang selalu menghantui jerit malamnya. 

Terkadang, memaafkan kesalahan seseorang yang kamu cinta lebih sulit........... 
dari pada memaafkan seorang teman biasa........

        Raut wajah suram,sedu mewarnai hari Felya paginya, entah mata yang sebab akibat menangis semalaman tak membuat lega lubuk hatinya. Entah apa yang bisa Felya katakan jika bertemu Edo hari iti, tapi biarlah “Aku tak peduli orang berkata apa, hanya satu nama yang bersemi di hati Cuma kamu Reyno->Your my Perfect tense” bisik dalam hatinya.

Terkadang cinta memang begitu menyakitkan,,,, 
tapi karena cinta juga, 
kamu selalu temukan dirimu tersenyum tanpa alasan.. :D


        Aku sulit terpaku, terpaku lagi dalam anyaman hati kala hati ini berteriak dan entah hingga kapan ku pendam dendam kusumat ini padamu. Pikiranku seolah tak ingin bertuah dan singgah padamu, hanya ada dia, dia dan dia yang bisa menusuk lubuk hati ini hingga aku tersadar bahwa memang hanya dia yang membekas dalam hati ini yang sulit ku lempar jauh. Kau boleh marah benci bahkan ku ijinkan kau membunuhku agar aku merasakan keadilan betapa sakitnya hatimu kala kau tau hanya dia yang mampu menerobos relung hati ini. Surat yang tersirat di atas selembar kertas yang diajukan pada Edo. Mungkin Edo mengerti perasaan Felya dan justru tak pernah marah, bahkan Edo membantunya untuk selalu mengingat masa lalu Felya bersama Reyno.

Kadang kamu harus dengarkan kata hati.... 
Jangan tanyakan siapa yg kamu cintai, 
tapi tanyakan siapa yg buatmu bahagia dan tertawa :'D


          Tak semudah membalikan telapak tangan ketika hendak menyatukan dua insan yang dulu pernah besemi. Itulah yang dirasakan Edo, sulit sekali menyatukan Felya, hatinya boleh teriris tapi lebih teriris lagi kala tau bahwa dia mencintai Felya dan Feya merasakan sangat jauh dari Reyno. Mungkin Tuhan akan bersikap adil padanya nanti dengan mengantarkan sesosok bidadari untuknya di Surga. Semakin Edo mendekat, semakin jauhnya Reyno dan berlari meninggalkannya. Reyno ga ngerti apa yang ada dipikian Edo untuk membujuknya membawa ke masa lalu.

aku di sini, kamu di sana, kamu dengan dia, lalu aku dengan siapa? 
:D :D :'D


        Reyno memang belum tahu, Kalau hubungan Edo dan Felya telah berakhir. Sulit mempercayai karena memang baru sebentar kabar akan hubungan mereka membahana di kampus. Mungkin Reyno ingin segera lulus dan cepat jauh jauh dari khidupannya yang menyakitkan itu.

paling suka dah klw udah sibuk kaya gini nihh :D :D
ga mikirin yg namanya ***** ;)
i'm happY.........


          Lebih tepatnya dia ingin menyibukan diri, segera melupakan masa lalu. Berlari dari semua kegundahan yang mengusik hatinya. Mendustakan hatinya dan merelakan semua kebahagiaanya di rampas oleh orang lain. Menafsirkan segala sendunya untuk seseorang yang pernah bersemi dihatinya dulu.

Belajar memahami bahwa tak semua keinginan bisa terpenuhi,,,, 
barangkali obat terbaik tuk mencegah kecewa dan sakit hati adalah diam dan pura" tak mendengar :I ;)


Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah namanya Cinta. :) ;)

klw udah malem gini, hujan rintik", udara mulai dingin menusuk kalbu ....
sikon paling pas bwt merenung :')
ingat dengan dosa yg pernah di perbuat....
ingat masa lalu...
ingat masa" indah, sedih, have fun.....
bahkan ingat hal" yg ga pernah di sangka" aku bs lakuin.....
terkadang ingat dia yg pernah mengisi hari" ku meski hanya sekejap berlalu.....
rindu seseorang :'))


        Nampak jelas, dusta yang kala itu dipendamnya sendiri. Khayal akan sosok Felya hadir kala hujan tiba, rindu yang menyerangnya dan benci yang menyelimutinya kokoh dan sulit tertebak alurnya. Felya memang kini sedang menggalau menepis segala ke angkuhan yang dimilikinya. Saat ini, yang terlintas dalam benaknya hanyalah Reyno, tak ada lagi yang dapat menggantikan sosoknya yang dingin itu.Tapi dia yakin dibalik kedinginan nya itu ada kehangatan didalamnya yang membuat semua menjadi indah dan berwarna. Ingin rasanya bisa memeluk erat tubuhnya yang lemah, ingin membantun menopang agar dapat berlari tapi semua itu hanya angan dan khayal yang terbisik.

it's imposible (-__-)> for me,,,,,,
but,
I will not give up so easily (^_^)]


          Lelah tepatnya itu yang dirasakan Reyno, berdusta berlama-lama, membiaskan kepalsuan yang menggema antara mereka. Reyno pasrah hilang akal ketika dia memimpikan sesosok wanita yang tak asing baginya yah..itulah Felya. Mimpi yang indah dengan berujung manis tapi hanya semu, tak nampak bayangan nyata. Reyno sanagt merindukan Felya yang dia kenal ceria kini meredup. Felya menjadi mendiam diam sunyi tak nampak gelombang suara yang luar dari mulutnya. Entah hingga kapan Felya menjadi bisu, mungkin kelak pangeran datang menyambanginya dan mengajaknya tersadar dia ada di dunia nyata. Tak berujung kelabu, semua impian berharap menjadi nyata. Benar,, Reyno menemui Felya selepas rapat disiang hari. Seakan menculik paksa Felya, dan benar Felya  tak bisa menolak meskipun awalnya segan. Pergi lah mereka ke sebuah ladang hijau yaitukebun teh, hamaparan daun teh yang hijau indah luas dan merbak. Disana mereka dingin, tapi Reyno  berusaha mencairkan suasana. “Maaf.. maaf kan hati ini telah mendustakan keajaiban” lirih Reyno. “Maaf untuk apa?” sahut Felya dengan perlahan. “ Maaf karena hati ini tak sampai untuk menggaitmu lagi, maaf karena aku telah melepasmu untuk kesekian kalinya,  maaf untuk waktu yang telah ku buang untuk melupakanmu, maaf atas semua kesalahanku karena dusta membohogi perasaan dan khayalku” jelas Reyno. Tapi,..Felya nampak tenang diam hembusan angin dia hirup perlahan. Tiba-tiba terdengar suara berisik dari tengah-tengah ladang hijau itu, dan muncullah sekawanan petani teh dengan mengangkat sebuah papan yang bertuliskan “ I LOVE U & SORRY”. Tetes demi tetes turun bak berlian yang berjatuhan perlahan, Felya langsung berbalik badang dan memeluk erat tubuh Reyno. Seakan semua terlupakan, kenanagan masa lalu terlintas jelas. Dan akhirnya mereka bersatu memadukan jalinan cinta yang sekian lama telah di pending oleh Reynoo...



         


Ga Harus Bertepuk Sebelah Tangan






“Chikoo nebeng lagi ya, aku tunggu kamu di lamer ok jam set. 8, NO TELAT!!” deringan pesan dari Nayla. Pagi-pagi hp Chiko udah rame dengan pesan dari Nayla yang mau nebeng. Yah..lumayan sih setidaknya meramaikan hp Chiko yang sering sepi dan hilang dari pelupuk matanya karena entah diletakkan dimana. Baru-baru ini Chiko memang terlihat dekat dengan Nayla, mungkin karena satu arah pulang jadi mereka sering bareng. Nayla adalah teman sekelas Chiko, mereka kenal dan mulai akrab karena mata kuliah Anatomi Fisiologi yang membentuk kelompok,dan  yang mengharuskan setiap anggota kelompok rumahnya ga berjauhan yah..minimal satu arah.
Sering nebeng tepatnya, membuat mereka semakin hari semakin dekat, tak khayal membuat mereka jadi sering berbagi cerita suka dan duka. Apalagi Chiko tuh bisa dibilang Mr.Perfect banget dimata Nayla, gimana engga setiap tugas harus dikerjakan dengan teratur tersusun rapi dan yang pasti hasilnya juga mulus banget. Tapi ga sukanya Nayla, Chiko tuh paling bawel wawancarain Nayla kalo ada tugas, yah..nanya-nanya mulu dan alhasil nilainya Chiko pasti lebih bagus dari pada Nayla. Chiko dan Nayla sering terlihat belajar bersama mengerjakan tugas bareng padahal di Foodcourt di salah satu mall di Jakarta, tapi mereka asik makan sambil belajar sampai lupa sama dunia.
 Berhubung Nayla bukan asli orang Jakarta yah biasa diledek orang urban karena bagi Chiko Nayla dari kampung ke Kota gitu,, hehehe,Chiko sering mengantar Nayla ke setiap jalanan di Kota Jakarta, maklumlah dari pada nyasar mending minta anterin Chiko. Canda,tawa,susah, duka menjalani hari hari mereka. Hampir 4 bulan kebersamaan mereka, Chiko mulai terbuka dengan Nayla, satu persatu mulai terlihat sifat asli keduanya.
 Suatu ketika ada kejadian Nayla disuruh mengambil titipan dirumah tantenya yang letak rumahnya lumayan jauh dari Rumah Nenek Nayla, sontak saja membuat Nayla memohon pada Chiko untuk mengantarnya ke rumah tantenya itu. Berhubung Nayla agak jauh dengan tantenya itu, Nayla tadinya berniat mau menunggu diluar saja ehh ternyata mereka disuruh masuk dulu karena cuaca yang kurang mendukung saat itu. Hujan lebatnya hingga mereka tak bisa langsung pulang, obrolan dari keluarga tantenya dan seduhan teh yang menghangatkan badan membuat semuanya terasa nikmat. Tapi justru jantung Nayla yang berdebar, betapa tidak keluarga tantenya mengira Chiko adalah kekasihnya padahal Cuma sebatas tukang ojek kiderannya ajah ^_^.
Seolah-olah mereka sepasang kekasih di Dunia Nyata, keluarga tantenya itu secara ga langsung setuju dengan hubungan mereka. Yah..mau gimana lagi pasrah aja deh, meskipun kenyataan tak semanis kepalsuannya.  Hujan mulai rintik dan perlahan muncul sinar matahari yang menandakan mereka harus segera pulang, segeralah mereka pamit dan bergegas pergi dari rumah itu. Saat perjalanan pulang,  Chiko hanya senyam-senyum saja membayangkan kalo mereka benar pacaran. Tapi wajah pucat justru terlihat dari raut wajah Nayla, dia khawatir orang tuanya tau dan akan lebih protect ke Nayla. Yang lebih teringat lagi, dulu ketika papahnya muda pernah ngalamin kayak gini sama mamah dan hasilnya mereka beneran pacaran dan akhirnya memiliki anak yaitu Nayla. Pikiran, halusinasi berkeliling mengitari seluruh otak Nayla, bersemayam tak ingin lekas pergi dari bayangan sosok Chiko. “Gemetar hati ini kala ku ingat namamu, sosokmu tak jauh berbeda dari sosok ayahku. Apa ini sebuah pertanda? Bahwa kaulah jodohku”. Kata orang jaman dulu kalo kita menemukan sosok ayah di diri seseorang laki-laki itulah jodohmu.(Ceunah..). Tapi sejujurnya memang dia “Chiko” yang ada dalam bayangannya selama ini.
Suatu ketika saat di Foodcourt Chiko bercerita tentang sosok perempuan yang kala itu sedang dia kagumi. “Ingin berontak,tapi tak mampu, menahannya sendiri pun tak mampu,berkhayal tingkat dewa neptunus pun rapuh”. Rasanya jleb, mendengar ada seseorang yang Chiko sukai. Saat itu Chiko meminta pendapat kepada Nayla. Katanya.. “Nay, aku mau minta pendapat lu nih yah. Kalo lu jadi cewe yang aku suka terus aku mau kasih lu boneka teddy bear dan coklat, lu pilih mana? Aku pengen ngasih dia Nay,” tanyanya sambil senyum. Sontak Nayla ingin menjerit “kamu ga tau kan Chikoo, kalo seandainya aku bisa berkhayal cewe itu aku, tapi kamu ga pernah ngasih tau dia itu siapa,!” bengoong Nayla dan jeritannya dalam hati. “Hey Nay..jawab kok bengong?” Sambil menatap mata Nayla. Dan Nayla terkejut, sambil berusaha menjawab “ Yah..kalo aku jadi cewe itu aku bakal terima teddy bearnya soalnya kalo coklat itu akan terasa manis diawalnya aja,dan bakal habis sama aja kaya orang pacaran aku ga  mau kemanisan itu jadi habis dan manisnya sesaat.” Jawab tegas Nayla. Akhirnya lewat jawaban Nayla, Chiko memutuskan kalo Teddy Bear berarti diterima, tapi kalo coklat ditolak.
“Terpikal kedustaan ini membunuhku, tapi aku ingin kau tersenyum”. Dipojokan kabar,Nayla menggalau ria sakit sedih senang menjadi satu, malamnya setelah Chiko meminta pendapatnya. Itu merupakan pertanyaan terberat yang harus Nayla jawab. Tiba-tiba dering lagu Taylor swift- You belong to me yang menandakan nada dering telepon terlihat nama yang tak asing “Chiko” sahutnya dalam hati.  “Meskipun dia  bukan "Aku" tapi aku senang bisa berada disampingmu”. Dengan suara sendu dan nada yang flat Nayla mengangkat telpon itu. Rupanya disisi lain Chiko peduli dengan Nayla dia khawatir karena setelah pulang dari Foodcourt sore tadi wajah Nayla tampak sedikit putih memucat. Dengan nada sendu dan senyuman paksaan Nayla berusaha meyakinkan Chiko bahwa dia hanya kurang sehat,alhasil perlahan Chiko percaya.
Hari-hari berlalu, Nayla mulai menjaga jarak tapi Chiko seakan menariknya kembali supaya tak jauh dari sisinya.  Suatu malam ketika makan di sebuah tongkrongan anak muda, Chiko terlihat diam,dingin, redup tanpa kebawelannya yang terlontar dari bibir tebalnya. Nayla heran ada apa dengannya yang biasa berisik mengusik harinya. “Tatapanya kosong, sepi tanpa atmosfer kehidupan, raumannya pun ‘tak nampak”. Nayla berusaha bertanya aktif pada Chiko kenapa? Ada apa? Bagaimana? Udah kaya 5W+1H deh.. Rupanya cewe yang disukai Chiko telah memiliki pacar, dan spontan membuat Chiko langsung menggalau, makanya ngajak makan diluar. Kau tak pernah tau, aku menunggumu diujung kabar kebahagiaanmu,tapi ternyata nihil". Nayla langsung menghibur Chiko membuatnya tersenyum kembali dan akhirnya raumannya kembali hadir dan menghiasi raut wajah yang suram sebelumnya. Nayla lega, tapi betapa jahatnya dia kalo aja Chiko tau dia senang tapi Nayla sedih juga melihat seseorang yang tak sadar telah dia cintai bersedih. Dibalik ke galauanmu ada senyumku”. Malam yang terasa panjang karena kedekatan mereka disana, sibuk dengan dunia masing-masing di hadapan laptop berselancar di dunia maya berusaha tersenyum dan menutupi kegundahannya. “Aku tau, kau tak akan pernah jatuh disisiku”.
Hari-hari berlalu, jam terus berputar, melodi-melodi telah menari-nari dan kegalauan itu seakan terhempas oleh rauman waktu. Dikala hujan rintik-rintik berjatuhan disinari sedikit cahaya dibalik awan biru disebuah taman kota yang menyejukan diantara atmosfer jalan raya yang penuh kegaduhan dan polusi udara. Mereka berteduh dibawah sebuah pohon yang  besar, berceloteh mengenai sekeliling mereka, menatap pada satu tujuan. Tiba-tiba Chiko berkata mau minta pendapat Nayla akan sebuah pertanyaan mengenai cinta. Sontak pikiran negatif lagi dan lagi teringat pertanyaan di waktu lampau, membuat bulu tangan yang terhempas angin dingin kala itu membuatnya berdiri menari nari. Chiko bertanya, “kalo seandainya kamu jadi cewe yang aku suka kamu  pilih Teddy Bear apa Coklat Nay?” pertanyaan yang mengila kehiduapannya saat itu. Bingung ingin menjawab apa? Tapi kembali lagi dengan jawaban di masa lalu. “ Aku pilih Teddy Bear Chikoo...” senyuman tulus terpancar dari wajah Chiko. “ Kenapa kamu senyum?” tanya ketus Nayla. “Karena cewe yang aku suka selama ini ada dihadapan aku Nay” ^_^. Syok rasanya mendengar pernyataan tadi, tapi biar bagaimanapun juga memang itu jawabannya. “Maksud kamu chiko? Jangan buat aku bingung dengan pernyataan kamu tadi deh” tegas Nayla. Dan akhirnya Chiko meraih kedua tangan Nayla dan berkata “ Je Taime”. Tanpa berpikir panjang Nayla membalas senyuman dan berkata “Je taime”. Awan mendung seolah tak ingin melewati bagian indah ini, hingga akhirnya terang panas memanaskan cinta mereka. 

Jumat, 11 Januari 2013

Today is interview of BE HIMAPRO PGSD 2012

Today... In this Morning,.

I will interview at Al-Furqon Mosque at 3rd floor..
Haduuh Moodnya lagi jelek semalem tapi aku harus bisa, aku niat untuk berkontribusi,mengembangkan potensi yang kumiliki

Visi :
           Berkontribusi dan berperan aktif dalam BE Himapro PGSD 2012,
Misi:

  1. Menciptakan rasa kekeluargaan dan Persaudaraan di Himapro PGSD 2012
  2. Membuat dan mensukseskan program kerja yang diadakan Himapro PGSD 2012
  3. Membuat suatu perubaan untuk PGSD menjadi lebih baik 

Semoga hari ini sukses, keterima dan... Membktikan bahwa "Aku mampu"

Resensi Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta



Resensi Film 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta
Deskripsi Film:
· Judul Film                        : 3 Hati 2 Duni 1 Cinta
· Genre                              : Drama
· Penulis dan Sutradara      : Benni Setiawan
· Produksi                         : Mizan Productions
· Pemeran Utama              : Rezza Rahadian, Laura Basuki, Arumi Bachin
· Pemain                           : Henidar Amroerasyid, Rosyid K, Robby T, Ira W, Zainal A,
                                       Jay Wijayanto
· Music director                : Thoersi Argeswara
· Editor                             : Cesa David Luckmansyah





Sinopsis Film :

Sebuah judul film yang lebih menarik dari pada judul aslinya.Film ini diangkat dari sebuah  novel best seller karya Ben Sohib berjudul “The Da Peci Code” dan “Rosid & Delia”.Tokoh utamanya bernama Rosid, pemuda muslim seniman keturunan Arab-Betawi yang terobsesi menjadi sosok W.S Rendra di tengah lingkup pemuda-pemudi yang menyukai hiburan instan. Delia, seorang pemudi aktivis sosial beragama Katolik keturunan Manado, tertarik dengan pribadi seorang Rosid. Keduanya saling mencintai, oleh karenanya mereka menjalin sebuah hubungan.

Dalam kisah ini diceritakan tokoh Rosid anak kedua dari dua bersaudara,dan  satu-satunya keturunan Arab-Betawi di kelurganya dan menjadi harapan sang ayah untuk melanjutkan keturunanny. Namun Rosid selalu membuat ayahnya bernama Mansur kesal lantaran susah menggunakan peci. Mungkin karena rambut kribonya yang dianggap menjadi penghalang Rosid berpeci, oleh karena itu Rosid  diminta sang ayah mencukur rambut ala senimannya itu. Bagi sang ayah, peci merupakan simbol kesalehan muslimin sedangkan Rosid menganggap peci bukanlah tuntunan agama melainkan produk budaya.  Ternyata tongkrongan seniman Rosid membawa berkah juga. Delia, seorang gadis katolik berwajah manis, naksir  pada sosok Rosid. Tentu saja ini hubungan yang nekad . Rosid dan Delia adalah dua anak muda yang rasional dalam menyikapi perbedaan. Tapi orang tua mereka tak  rela untuk merestui hubungan mereka. Maka mereka pun mencari cara untuk memisahkan Rosid dan Delia. Jurus Frans dan Martha, orang tua Delia, adalah dengan mencoba mengirim Delia sekolah ke Amerika.Sedangkan Mansur dan istrinya berniat untuk menjodohkan anakya dengan pemudi berkerudung bernama Nabila. Acara lamaran pun berlangsung tanpa memberitahukannya terlebih dahulu pada Rosid. Niatan kedua orang tua Rosid harus berakhir karena sikap Rosid yang jujur pada Nabila mengenai hubungannya dengan Delia. Perbedaan agama dan pertentangan antara keluarga mereka untuk ke depannya membuat mereka lebih memilih untuk mengakhirinya. Mereka menyadari bahwa perbedaan diantara mereka tak bisa lagi dipertahankan. Akhirnya Rosid kuliah sastra di Universitas Indonesia dan menikah dengan Cut Zahra yang berasal dari Aceh. Delia melanjutkan studi ke Amerika di jurusan Antropologi dan menikah dengan Allan.  Sedangkan Nabila menikah dengan Ahmad Jaelani dan membuka sebuah butik muslim. Mereka sadar perbedaan agama yang terjalin diantara mereka tidak dapat menyatu, namun mereka bahagia dan mendapatkan pengganti yang lebih baik dan seiman
Sebagaimana Cinta, film ini mengisahkan percintaan beda keyakinan. Tapi kelebihannya adalah soal cerdas, prinsipil, dan penuh filosifis. Film ini meraih  film terbaik Piala Citra 2010. Yang saya sukai dari naskah film ini adalah dialognya yang membumi,keseharian kehidupan masyarakat. Terbuka wadah toleransi dalam tiap kontak Rosid dengan Delia. Begitu rasionalnya mereka hingga makin lama menguatkan spiritualisme masing-masing. Film ini lebih memilih ending yang jelas. Tak perlu tanda elipsis. Walau awalnya saya pikir mengambang lebih elegan, namun paket akan komplit untuk sebuah komedi romantis apabila case closed. Kekurangannya mungkin terletak pada perbedaan agama diantara keduanya yang menyebutkan kedua nama agama tersebut. Karena di khawatirkan akan mengakibatkan pertentangan antara kedua agama tersebut. 


mati tanpa atmosfeer


Terpikir sejenak apa akibat semua dari yang kurasa? Menepis segala rauman yang terlibat diantara ribuan nyaw yang hendak menjerit, aku ada di dalamnya tenggelam dalam aluanan kegalauan,kebimbangan,kepalsuan, kedustaan yang terlibat antara khayal dan nyata. Aku ingin membuang, membuang diriku ini melerakan diri ini terbuang jauh membuang segala kegaduahan yang berbisik bisu di dalam hati. Kenapa? Mengapa? Dan Bagaimana? Semua ini harus terjadi antara nyata dan khayal sungguh berdekatan tak nampak mana yang benar mana yang dusta,, Aku ingin terbunuh, terbunuh oleh sebuah pisau yang teramat tajam yang menusuk nusuk ribuan kebahagian yang ku punya. Dusta? Mugkin itu yang ku rasakan saat ini, mendustai segala yang telah terjadi, namun aku sadar kedustaanku membawa aku ke sebuah lorong yang berujung jadi nyata, Setelah aku bermimpi indah aku terbangun dan semua itu menjadi nyata, namun kala aku terbangun justru kau pergi, entah kau ada dimana, apa kau ada di nyataku atau di khayalku?? Aku bias dalam renunganku, aku terhempas jaauh hingga aku sadar hanya ada  dusta dan palsu, Aku terbiaass sangat terbias untuk menjerit dalam nyanyian syahdu di ujung lorong itu. Hampa tak ada atmosfir disana, ingin terbunuh karena tak ada ruang waktu dan atmosfeer yang kurasa,,  

Selasa, 08 Januari 2013

Dear Bunda...


Dear Bunda,,

Bunda...
Bagaimana kabar bunda hari ini ??
Semoga bunda baik-baik saja yah.... Ade juga baik disini,, Allah sayang banget deh sama Ade. Allah juga yang menyuruh Ade nulis surat ini untuk Bunda, sebagai bukti cinta Ade  pada bunda. Untuk bunda....

Bunda,,
ingin banget Ade nyapa perempuan yang telah merelakan rahimnya untuk Ade diami walaupun hanya sesaat, Ingin ade tersenyum untuk mu bunda  :’)

Bunda,,
sebenarnya Ade ingin lebih lama berada dirahim bunda. Ruang yang kata Allah paling kokoh & paling aman didunia ini. Tapi rupanya bunda tidak menginginkan kehadiran Ade,.Apa bunda tak ingin bertmu ade yah??  Ade rela kok menukarkan kehidupan Ade demi kebahagian bunda. Walaupun waktu bunda meluruhkan Ade. Rasanya Sakit sekali bunda :'( badan ade  rasanya seperti tercabik-tercabik, keluar sebagai gumpalan darah yang menjijikan. Apalagi hati Ade sakit banget, seperti aib yang tidak dihargai & tidak diinginkan untuk lahir ke Dunia...

Tapi.... Ade tidak kecewa kok bunda, karena bunda telah mengantarkan Ade bertemu dan dijaga Allah bahkan Ade dirawat dengan penuh kasih sayang dalam surga..




Bunda,,
Ade mau cerita, dulu Ade pernah menangis & bertanya Kepada Allah, kenapa Bunda meluluhkan Ade saat Ade masih belum sempurna.? Dan membiarkan Ade sendirian disini ? Apa bunda tidak menyayangi  Ade ? Tidak ingin mencium Ade ? Tidak ingin memeluk Ade? Atau jangan-jangan  karena nanti Ade rewel & suka mengompol sembarangan ? :’(

Lalu Allah menjawab,, “Bunda kamu malu sayang,,
”Dan aku menjawab dengan keluguan ku. “Malu? Kenapa malu ?.
Dengan suara meluluhkan hati Allah pun menjawab “ Karena dia takut kamu dilahirkan sebagai anak haram.”
Dengan kepolosanku,aku bertanya “Anak haram itu apa Allah ??”.
Allah menjawab.,“bunda & ayah memproses Ade bukan dalam ikatan pernikahan yang sah. Dan kamu terbentuk karena sebuah kesalahan besar”.
Disitu ade Cuma bisa menangis dan bertanya kenapa dan mengapa???

Bunda,,
suatu hari malaikat pernah mengajak Ade jalan-jalan.. Ade ke tempat yang katanya Neraka.. Serem banget bunda, dan kata malaikat..
“Nak kalau bunda dan ayahmu tdk bertaubat kelak disitulah tempatnya.” Ade menangis denger ucapan malaikat itu. Ade takut bunda,ade tidak mau  ayah dan bunda kesakitan seperti orang-orang  disana. Ade ga mau yah dan bunda disiksa disana..Disana panas..Serem banget bunda,,ade takut bunda :'(

Bunda..
Kapan bunda bisa nemenin ade disini?
Disurga..sama ayah juga..?? Kapan bunda dan ayah pulang ?
Aku ingin segera bertemu bunda dan ayah..cepet berkumpul disini bunda...

Segera Ade menulis surat ini untuk Bunda.,
Ade ingin segera bertemu bunda dan ayah..
Ingin bisa memeluk bunda..bisa tersenyum karena bunda..

Bunda...
taubat yaa.. Ajak ayah juga biar kita bisa kumpul disini.
Nanti Ade jemput dipadang mahsyar. Ade janji bawain minuman & payung, soalnya kata Allah disana panas banget..
Bunda..,,Sudah dulu ya..
Salam juga yah buat ayah, Ade akan selalu sayang bunda dan ayah..


                                                                     Salam sayang,,